seputar-Paluta | Empat siswa tertimpa tembok bangunan kamar mandi sekolah yang roboh. Peristiwa itu terjadi di Sekolah Dasar 101280 Gunungtua Tonga, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, Selasa (1/8/2023).
Akibat kejadian itu seorang siswa meninggal dunia dan tiga siswa lainnya dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Siswa yang meninggal adalah Raditya Pratama Harahap, kelas 6. Sedang tiga siswa yang luka-luka, yakni Ridwan Muda, kelas 4, mengalami patah tulang; Febri, kelas 5, mengalami pembengkakan di kepala; dan Andi, kelas 4, mengalami memar di tubuhnya.
Dari keterangan salah satu orangtua murid yang tak mau disebutkan namanya, mengatakan kejadian bermula ketika para siswa sedang asyik bermain bersama di sekitar lokasi kejadian pada pukul 07.15 WIB.
“Saat itu mereka sedang kegiatan kebersihan bersama sambil manjat-manjat di bangunan kamar mandi yang sudah lama tidak terpakai tersebut. Sedang asyik bermain tiba-tiba tembok setinggi dua meter tersebut ambruk sehingga menimpa keempat korban dan menewaskan salah satu siswa,” kata sumber.
Kepala SDN 101280 Gunungtua Tonga, Mindawati Harahap, saat dikonfirmasi belum bersedia memberikan komentar terkait kejadian tersebut.
Bupati Paluta Andar Amin Harahap menyampaikan rasa prihatinnya atas kejadian tersebut dan turut berduka cita atas meninggalnya salah satu siswa.
“Kita sangat prihatin atas kejadian tersebut serta berduka cita dan sampai saat ini kita masih menunggu laporannya dari Kadis Pendidikan,” kata Andar Amin.
Bupati menambahkan begitu mendapat laporan kejadian itu dirinya langsung ke Rumah Sakit Umum Daerah Aek Haruwaya untuk memastikan penanganan korban. Ia juga memastikan akan memproses kejadian tersebut.
“Saat ini kita fokus pada penanganan korban yang berada di rumah sakit dulu dan anak kita yang meninggal, mungkin itu dulu yang bisa disampaikan,” ungkapnya.
Duka Keluarga
Sementara itu duka menyelimuti keluarga Samsul Harahap, orangtua Raditya Pratama Harahap, siswa yang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan tembok bekas MCK di belakang sekolahnya.
Raditya Paratama Harahap anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Samsul Harahap dan Nurmasari Siregar, dikenal baik di mata keluarga. Ia sering membantu orangtua dan adik-adiknya. Hal ini diungkapkan Samsul yang tampak tak kuasa menahan kesedihannya mengenang putra kesayangannya tersebut.
Samsul mengaku tidak memiliki firasat buruk akan adanya kejadian tragis tersebut. Ia mengetahui anaknya meninggal setelah istrinya mengabarinya.
“Raditya anak yang baik budi, ia kerap membantu orangtua dan adik-adiknya. Sebelum kejadian saya yang mengantar langsung Radit ke sekolah. Saya terkejut mendengar Radit meninggal setelah tertimpa tembok di sekolah,” ungkap Samsul.
Kapolsek Padang Bolak AKP Zulfikar mengatakan untuk mengetahui penyebab ambruknya tembok bekas MCK di Sekolah Dasar Negeri 101208 Padang Bolak Tonga, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi dari pihak sekolah.
“Kita sudah memeriksa sejumlah saksi dari pihak sekolah. Bangunan tembok bekas MCK tersebut ambrol diduga akibat usia yang sudah tua,” ungkap AKP Zulfikar. (tvonenews/ss)