seputar-Medan | Perayaan Trisuci Waisak 2568 BE/2024 di Vihara Buddha Sikhi Desa Besadi Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat dihadiri sekira 300 umat Buddha etnis Karo Senin (17/06) dan berlangsung meriah.
Hadir pada perayaan ini, Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara. Romo Dr.Budi Sulistiyo,S.Ag, M.Pd.B., M.H, Ketua Lembaga Sosial Kemasyarakatan Mapanbumi Sumut Romo Pdt.Irwanto S.Pd.B.,M.Pd , Ketua Bidang Sosial Shelvia dan sejumlah donatur dan pengurus Paramita Foundation Sumut lainnya.
Romo Dr.Budi Sulistiyo mengatakan bahwa hari raya Trisuci Waisak adalah momentum yang sangat penting untuk memperingati tiga peristiwa yaitu: kelahiran Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai penerangan menjadi Buddha dan Maha Parinibana Buddha Gautama.
“Untuk itu kita sebagai umat Buddha tak terkecuali umat Buddha etnis Karo harus merayakannya dengan penuh sukacita dan kedamaian. Ajaran Buddha itu sangatlah luhur yaitu mengedepankan rasa cinta kasih kepada semua makhluk hidup. Marilah kita selalu berbagi kasih kepada sesama makhluk hidup baik dalam perbuatan, ucapan dan pikiran,”ajak Romo Budi Sulistiyo dalam sambutannya.
Menurutnya umat Buddha Karo tersebut berasal dari lima vihara dan satu cetya di Kabupaten Langkat merupakan umat Buddhis yang unik karena hanya ada di Sumatera Utara. Karenanya ini menjadi salah satu umat yang mendapat perhatian dari Pembimas Buddha Kemenag Sumatera Utara dalam menyalurkan bantuan beruoa alat musik dan Cetya Arih Ersada ini juga bisa mendapat bantuan untuk dibangun menjadi Vihara jika sudah memenuhi syarat.
Pada penghujung acara Ketua Lembaga Sosial kemasyarakatan Mapanbumi Sumut, Romo Pdt Irwanto S.Pd.B. M.Pd bersama Romo Dr.Budi Sulistiyo serta pengurus Mapanbumi dan Paramita Foundation Sumut lainnya secara simbolis memberi bingkisan Waisak sebanyak 195 paket berisikan beras, mie lidi, mie instan, sabun, alat makan, manisan, makanan ringan, kacang tanah, sirup dan pakaian layak pakai.
Romo Pdt Irwanto menyampaikan kepada penerima bantuan agar jangan menilai paket tersebut dari harganya. Namun nilailah dari keikhlasan para donatur yang berbesar hati menyumbangkan sebagian dari keuntungannya untuk membantu sesama saat merayakan hari Trisuci Waisak sebagai unsur kepedulian dan realisasi dari Metta Karuna Ajaran Sang Buddha.
“Saya berterima kasih kepada para donatur yang telah mendukung menyukseskan acara bakti sosial ini. Kita semua berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, para Buddha dan Bodhisatva, Mahasatva dan Buddha Maitreya untuk memberkati para donatur sehat, bahagia dan menjalani usaha selalu sukses dengan rezeki berlimpah,”ucapnya.
Sebelumnya kegiatan serupa juga diadakan di sejumlah lokasi diantaranya: Vihara Sakti Maitreya Sunggal, Vihara Maitreya Satya Perbaungan, Vihara Maitreya Dharma Tebing Tinggi yang diisi dengan acara pemandian rupang Buddha, pembagian nasi amal bahagia, sembako, donor darah dan menghadirkan dokter spesialis untuk pemeriksaan mata, gigi, kolestrol dan gula darah secara gratis.
Acara ditutup dengan doa sesuai tema yang diusung “Keharmonisan Merupakan Pedoman Hidup Berdampingan Dalam Berbangsa” dengan harapan kiranya seluruh umat dalam lindungan Buddha, Bodhisatva dan Mahasatva, semuanya hidup berdampingan dengan rukun harmonis dan saling berkolaborasi dalam berbangsa dan bernegara.(Siong)