Deli Serdang. Jenazah warga Negara Indonesia (WNI) korban penembakan oknum Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia dipulangkan.
Ia diterbangkan dari Kuala Lumpur dengan menggunakan pesawat Malaysia Airlines MH 864, tiba di Bandara Kualanamu melalui terminal kargo, Selasa (11/2/2025) sekitar pukul 16.20 WIB.
Korban atas nama Victor Maruli Tua Simaremare (39) warga Desa Pollung, Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, selanjutnya di bawa langsung ke kampung halaman dengan menggunakan ambulan dari BP3MI Sumut.
Petugas Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumut Ade Frima Koesnanda yang dikonfirmasi membenarkan pihaknya menerima jenazah WNI Korban penembakan di Malaysia.
“Ya, sebelumnya kami telah mendapatkan pemberitahuan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur kedatangan jenazah korban,” jelas Ade.
Sesampainya di Bandara Kualanamu melalui terminal kargo, jenazah langsung diantar ke kampung halaman, Humbang Hasundutan Sumut,” sambungnya.
Adapun yang mendampingi jenazah ada dari Kemenlu, kemudian Direktur pemulangan dan rehabilitasi KP2MI/BP2MI Pusat Ibu Seriulina Tarigan dan Kepala BP3MI Medan Sumut Harold Hamonangan.
“Kami petugas BP3MI Sumut memfasilitasi sejak dari Bandara Kualanamu hingga membawa jenazah ke kampung halaman korban di Humbang Hasundutan, dan disana diserah terimakan pada pihak keluarga,” tambahnya.
Viktor Maruli Tua Simare Mare korban penembakan bersama tiga temannya di perairan Tanjung Rhu, Malaysia, pada Jumat (24/1/2025) malam lalu.
Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Idris Serdang Malaysia selama 12 hari sejak 24 Januari 2025. Viktor yang berada dalam kondisi kritis meninggal dunia pada 4 Februari 2025.
Pihak APMM Malaysia menuding warga Indonesia ini masuk secara ilegal sehingga mereka melakukan tindakan tegas. Dari insiden tersebut, 4 orang WNI menjadi korban, satu meninggal, tiga lagi sedang mendapatkan perawatan medis di Malaysia. (medanbisnis)