seputar-Deli Serdang | Salah satu video yang menyebutkan sejumlah kendaraan mogok di salah satu SPBU di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), viral di media sosial. Kendaraan mogok itu diduga dipicu karena petugas SPBU salah isi bahan bakar dari pertalite ke solar.
Berdasarkan video yang dilihat detikSumut, Senin (26/2/2024), peristiwa itu direkam oleh seorang wanita. Saat itu, wanita tersebut tengah berada di salah satu SPBU. Di sekitar wanita itu tampak ada sejumlah pengendara lainnya.
“Sial kali nasibku, pagi-pagi isi minyak kena minyak palsu, habis semua, itu ha, korban semua itu, di pom bensin Amplas, eh Patumbak. Inilah korban semua, habis ngisi langsung mogok, termasuklah kereta (sepeda motor) ku,” ujar wanita tersebut.
SPBU yang viral itu berada di SPBU 14203180 Jalan Pertahanan, Kecamatan Patumbak. Saat detikSumut tiba di SPBU itu, masih ada sejumlah pengendara yang motornya mengalami mogok.
Seorang korban bernama Hendri mengatakan dirinya mengisi minyak di SPBU itu sekitar pukul 7.30 WIB, tadi. Setelah 100 meter meninggalkan SPBU itu, sepeda motor miliknya langsung mati.
“Awalnya mau ngisi pertalite, habis ngisi hidup, cuman kira-kira 100 meter lebih kurang, mati,” kata Hendri saat ditemui di lokasi.
Kemudian, Hendri pun membawa sepeda motornya itu ke salah satu bengkel. Belakangan, baru dirinya mengetahui bahwa sepeda motor miliknya mogok karena salah isi ke solar.
“Sampai sekarang gak hidup, inilah dikerjai sama mekanik, baru bisa hidup. Ternyata salah isi minyak, harusnya pertalite yang masuk (diisi) solar,” ujarnya.
Dia menyebut kendaraan yang mogok itu tidak hanya sepeda motornya. Ada sejumlah kendaraan lainnya yang juga mogok.
“Banyak, ada mobil, becak,” kata Hendri.
Dia mengatakan pihak SPBU bersedia untuk membantu perbaikan sepeda motornya itu. Setelah motornya diperbaiki di bengkel, uang perbaikan itu akan diganti oleh pihak SPBU.
“Biayanya nanti setelah dikerjai orang bengkel baru dicairkan sama orang ini, diklaim, (mereka) bertanggung jawab,” sebutnya.
Warga lain bernama Triono juga mengalami hal yang sama. Dia mengaku mengisi minyak sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah diisi, motor miliknya mulai mengalami rusak.
“Saya ngisi sekitar pukul 10:00 WIB. Tadi habis ngisi ku gas tinggi bunyi klotok-klotok. Sampai rumah diengkol gak hidup, ganti busi gak hidup juga sampai sekarang,” kata Hendri saat datang ke SPBU itu.
Dia mengaku tidak langsung membawa sepeda motornya itu ke bengkel. Setelah melihat kejadian itu viral di media sosial, dia pun langsung mendatangi SPBU tersebut.
“Belum dibawa ke bengkel karena tadi melihat handphone, ya sudah bawa ke SPBU saja lah,” jelasnya.
Seorang pengendara truk bernama Adi mengaku mengalami hal yang sama. Dia mengaku awalnya hendak mengisi solar, tetapi belakangan dirinya baru tahu bahwa minyak yang diisi ke mobilnya adalah pertalite.
“Saya mau isi solar, pas dicek rupanya pertalite,” kata Adi.
Tanggung Jawab SPBU
Pihak Pertamina Patra Niaga Sumbagut angkat bicara soal video viral sejumlah kendaraan mogok di salah satu SPBU di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), diduga karena petugas salah isi bahan bakar dari pertalite ke solar. Pertamina meminta agar SPBU tersebut bertanggung jawab.
“Telah terjadi human error/ kesalahan manusia yang melibatkan petugas bongkar SPBU saat penerimaan produk BBM dari mobil tangki BBM pada Senin 26 Februari 2024,” kata Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Sumbagut Susanto August Satria, Senin (26/2/2024).
Satria kemudian menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Dia menyebut hal itu terjadi berawal dari petugas bongkar BBM mengarahkan mobil tangki untuk produk pertalite ke tempat yang bukan peruntukkannya.
“Petugas bongkar BBM mengarahkan mobil tangki untuk produk pertalite ke tangki pendam yang bukan peruntukkannya. Sehingga tanki pendam jenis pertalite terisi bukan oleh produk seharusnya,” ujarnya.
Pasca-kejadian tersebut, Satria menyebut pihak SPBU telah menghentikan sementara penjualan BBM ke konsumen. Selanjutnya, pihak Pertamina bakal memberikan sanksi ke SPBU tersebut.
“Dengan adanya kejadian ini, SPBU telah menghentikan penjualan BBM ke konsumen. Pertamina memastikan akan memberikan sanksi kepada SPBU terkait kesalahan menyuplai ke tangki pendam produk BBM, hingga konsumen membeli BBM yang terkontaminasi/produk yang tidak seharusnya,” jelasnya.
Tak hanya itu, Satria sudah menginstruksikan agar pihak SPBU melakukan pertanggungjawaban terhadap pengendara yang terdampak dalam kasus tersebut.
“Pertamina telah mengintsruksikan SPBU untuk bertanggungjawab kepada kendaraan yang terdampak. Konsumen yang terdampak silakan menghubungi/melapor ke SPBU tersebut untuk ditangani lebih lanjut,” ucapnya. (detiksumut/ss)