seputar – Medan | Mahasiswa dan warga Jalan Asoka melakukan demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Medan Bobby Nasution terkait proyek floodway yang mengganggu usaha mereka. Aksi tersebut dilakukan warga sejak sore hingga menjelang buka puasa.
Pantauan wartawan, Senin (1/4/2024) pukul 16.45 WIB massa aksi bergerak dari kantor DPRD Sumut ke Kantor Wali Kota Medan. Mereka terlihat menuju gerbang yang ada di Jalan Kapten Maulana Lubis.
Massa aksi menyampaikan orasinya secara bergantian terkait keluhan mereka dengan keberadaan proyek floodway itu. Massa aksi juga terlihat menggoyangkan gerbang dan melemparkan sejumlah benda termasuk telur busuk ke halaman kantor Bobby.
Mereka menuntut agar Bobby atau perwakilan menemui mereka. Namun permintaan itu tidak diindahkan dan membuat mereka bergerak ke pintu gerbang yang ada di samping Kantor Wali Kota Medan.
Tidak ada satu pun pejabat Pemkot Medan yang menerima massa aksi. Suasana sempat memanas usai massa terlibat cekcok dengan personel kepolisian, termasuk Kapolsek Medan Baru Kompol Yayang.
Salah satu warga mengeluhkan soal dagangannya tidak laku usai jalan tersebut ditutup akibat proyek tersebut. Bahkan dia mengaku tidak sanggup untuk menggaji para karyawannya padahal mendekati lebaran. Wanita yang memakai baju putih itu meminta agar ada kompensasi dari Pemkot Medan kepada mereka.
“Tolong lah, kami ini hanya minta kompensasi yang sesuai, kami nggak serakah, tolong lihat usaha kami,” kata wanita tersebut.
Selain dampak ekonomi, warga juga disebut mengalami dampak yang lain. Terdapat beberapa rumah warga yang disebut mengalami retak akibat aktivitas proyek itu.
Ketua Badko HMI Sumut Abdul Rahman mengatakan ucapan dari PPK Balai Wilayah Sungai (BWS) Syaiful Halim lah yang membuat mereka menggelar demo di Kantor Wali Kota Medan sore ini. Syaiful Halim disebut menuturkan proyek itu merupakan proyek Bobby Nasution meskipun di bawah naungan BWS.
“PPK BWS Pak Syaiful Halim yang sangat kita sesalkan langsung menyampaikan ini adalah proyek Pak Bobby Nasution, jadi karena ucapan beliau makanya kita bergerak ke sini,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, Jalan Asoka Pasar 1, Asam Kumbang, Medan Selayang, Kota Medan, ditutup akibat pembangunan Floodway Sikambing-Belawan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS). Warga sekitar mengeluhkan dan protes dengan proyek tersebut.
Pantauan di sana, Rabu (20/3), akibat penutupan jalan karena proyek penggalian itu, pengendara sepeda motor terpaksa melintas di jalan kecil yang berada di sebelah proyek.
Warga menyampaikan pengerjaan proyek belum diketahui namun jalan sudah ditutup. Proyek mulai beroperasi dari November 2023 dan penggalian jalan dimulai Maret 2024.
“Dari awal Februari sudah pasang plang di Ringroad sama satu lagi di Simpang Asam Kumbang. Dia pasang mulai Januari 2024, Jalan Pasar 1 ditutup karena proyek padahal belum ada apa-apa. Kami warga belum dikasih tahu,” kata salah satu pemilik usaha di sekitar proyek, Opie, Rabu (20/3).
Pihak kontraktor proyek, kata dia, sudah dua kali mengundang warga untuk melakukan sosialisasi terkait dampak dan kompensasi yang akan diberikan. Namun, sangat disayangkan Lurah yang seharusnya sebagai mediator antara warga dengan pihak proyek tidak hadir.
Disampaikan bahwa proyek yang dijanjikan akan selesai pada bulan November tahun 2024. Penggalian yang dilakukan menyebabkan pipa PAM pecah dan air rumah warga di sekitar mati. (detik)