seputar-Washington DC | Para wartawan di Amerika Serikat (AS) mendapatkan peringatan untuk berhenti “mencuri” barang-barang dari pesawat kepresidenan AS, Air Force One. Peringatan itu berkaitan dengan tradisi mengambil “suvenir” berupa piring dengan pinggiran emas, gelas dan sarung bantal bermerek dari pesawat kepresidenan AS.
Seperti dilansir BBC dan The Telegraph, Senin (1/4/2024), para wartawan selama bertahun-tahun turun dari Air Force One dengan mengambil kenang-kenangan dari waktu mereka mendampingi perjalanan kepala negara AS.
Air Force One digambarkan sebagai kantor di udara, yang dilengkapi dengan pusat medis, meja operasi dan ruang konferensi. Outlet-outlet media pada umumnya membayar agar para wartawan mereka bisa terbang dengan pesawat pemerintah AS, yang mencakup uang untuk makanan dan minuman dalam penerbangan.
Secara resmi, sebanyak 13 wartawan Gedung Putih yang mendampingi Presiden AS di dalam Air Force One berhak atas sebungkus cokelat M&M yang memiliki stempel kepresidenan AS dan tanda tangan pemimpin AS. Yang tidak termasuk dalam tanda terima kasih adalah sarung bantal, gelas wiski atau handuk.
“Selama bertahun-tahun, sejumlah jurnalis — dan lainnya — telah secara diam-diam memasukkan segala sesuatu, mulai dari gelas wiski berukur, gelas wine, hingga barang apa pun yang berlogo Air Force One ke alam tas mereka sebelum turun dari pesawat,” demikian dilaporkan media terkemuka Politico menyusul adanya penyelidikan terhadap masalah tersebut.
Hal yang tampaknya menjadi titik toleransi terakhir bagi Asosiasi Koresponden Gedung Putih adalah ketika pemeriksaan inventaris di Air Force One setelah kunjungan Presiden Joe Biden ke pantai barat AS pada Februari lalu mendapati beberapa barang hilang, terutama di bagian untuk pers.
Sejumlah sarung bantal bermerek, gelas dan piring dengan pinggiran emas termasuk di antara barang-barang yang dilaporkan hilang dari Air Force One.
Asosiasi Koresponden Gedung Putih memperingatkan bahwa mengambil barang-barang dari pesawat kepresidenan AS menjadi hal yang dilarang.
Bulan lalu, asosiasi tersebut mengirimkan email kepada wartawan yang isinya menegaskan bahwa perilaku semacam itu berdampak buruk pada kelompok pers — kelompok wartawan yang bepergian bersama Presiden AS — dan itu harus dihentikan.
Presiden Asosiasi Koresponden Gedung Putih, Kelly O’Donnell, dari NBC menegaskan bahwa mengambil barang dari Air Force One tidak diperbolehkan dan hal itu bisa berdampak buruk pada korps pers secara keseluruhan.
Teguran itu menuai respons, dengan menurut laporan Politico, sedikitnya satu wartawan secara diam-diam mengembalikan sarung bantal yang diambilnya dari Air Force One kepada seorang pejabat pers resmi di taman seberang Gedung Putih.
Namun beberapa wartawan lainnya tampaknya tidak bersedia untuk mengakui kesalahan mereka.
“Saya tidak mempermalukan siapa pun atau melakukan kesalahan apa pun saat mengumpulkan koleksi ini,” ucap koresponden Gedung Putih dari Voice of America, Misha Komadovsky, saat berbicara kepada BBC News sambil mememagng gelas kertas berlogo Air Force One, yang menurutnya lupa untuk dibuang.
Komadovsky juga mengakui dirinya memiliki sekotak cokelat M&M berlogo kepresidenan AS dengan tanda tangan Biden. (detikcom)