Jakarta – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, mengingatkan masyarakat untuk hati-hati saat membeli takjil saat Ramadan. Dia pun mengungkap sejumlah ciri-ciri makanan yang berbahaya dan wajib dihindari.
Mulanya Taruna mengakui bahwa pihaknya akan melakukan pemantauan ke tempat-tempat makan siap saji dan toko-toko untuk memastikan produk pangan yang tersedia legal.
“Selain legal, kita juga ingin pastikan makanan itu tidak kedaluwarsa. Kalau kedaluwarsa akan berbahaya,” katanya
“Kemudian kita juga memastikan itu (produk pangan) tidak mengandung bahan-bahan pengawet. Misalnya ada boraksnya, ada formalinnya, ada plastiknya, ada zat warnanya, kita memastikan itu sehat dan aman,” lanjutnya.
Selanjutnya Ikrar membeberkan ciri-ciri pangan atau takjil berbahaya yang perlu diwaspadai. Salah satunya dengan cara memeriksa kemasan dan label yang dicantumkan.
Kemudian, perlu juga untuk mengecek izin edar dari pangan tersebut. Tak lupa juga ia mengingatkan untuk melihat tanggal kedaluwarsanya.
Pada makanan tanpa kemasan, Ikrar memberikan ciri-ciri yang bisa dideteksi sebelum membelinya. Di antaranya dari warna, bau, dan bentuk makanan tersebut.
“Kalau warnanya sudah berubah, contoh yang paling konkret, makanan yang biasanya dari tepung yang tidak pakai pewarna kan biasanya warnanya bagus kelihatannya, tiba-tiba, wah di situ berubah warna jadi warna kuning atau warna apa,” terangnya.
“Kemudian berbau, berbau amis atau apa, ya hati-hati. Itu salah satu contoh bahwa makanan itu sudah kedaluwarsa atau basi. Itu, jadi warnanya, bentuknya, dan baunya,” pungkas Ikrar. (detik)