Medan – Dinas Perhubungan (Dishub) Sumatera Utara (Sumut) telah memetakan sejumlah titik rawan yang berpotensi menimbulkan gangguan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Wilayah itu rawan longsor, banjir, kecelakaan, dan kemacetan.
Daerah-daerah ini yang diprediksi akan mengalami lonjakan volume kendaraan, menjadi fokus utama persiapan untuk mengantisipasi potensi gangguan selama musim liburan yang akan datang.
“Titik rawan macet yang sudah kita petakan sebenarnya, ini sudah kita bahas kemarin waktu kita rapat dengan Komisi 3 DPR RI yang membahas tentang kesiapan kita. Jadi kalau ada beberapa lokasi yang kita utama, seperti rawan longsor, rawan banjir, rawan kecelakaan, dan macet, secara kuantitatif itu peta hasil pemeriksaan kita, hasil peninjauan kita,” kata Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus Panjaitan, Rabu (4/12/2024).
“Saat ini juga tim ada tiga tim, sedang sebagai gambaran sedang mengupdate karena titik longsor yang kita prediksi awal tentunya akan sangat berbeda karena sudah, ini sebelum kejadian longsor-longsor beberapa hari terakhir. Sebelumnya saya kasih gambaran, titik rawan longsor itu ada 55, rawan banjir itu ada 17, dan rawan kecelakaan lalu lintas itu ada 34 titik, dan rawan macet ada 63 titik,” sambungnya.
Namun, dia menyatakan bahwa peta titik rawan yang telah dipetakan Dishub Sumut masih bersifat dinamis dan berpotensi berubah berdasarkan kondisi terkini di lapangan. Saat ini, tiga tim gabungan tengah bergerak di lintas Timur, Tengah, dan Barat untuk melakukan pembaruan data.
“Ini akan berubah nanti, akan kami update nanti setelah ini. Tim sekarang lagi bergerak, ada tiga tim, ke lintas timur, lintas tengah, dan lintas barat. Jadi tiga tim ini ada unsur PU, ada unsur kami (unsur Kementerian Perhubungan), dan ada unsur Ditlantas dan Jasa Raharja. Ini timnya lagi bergerak, nanti tanggal 6, hari Jumat, mereka akan kembali, dan kita akan rilis nanti hasil yang update terakhir, seperti rawan longsor yang terjadi di jalan Medan-Berastagi, Sembahe, dan yang terjadi di Siantar-Parapat, ini akan kami update lagi,” jelasnya.
Ia memprediksi adanya lonjakan signifikan dalam volume kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru. Untuk mengantisipasi potensi kemacetan, persiapan infrastruktur jalan menjadi fokus utama.
“Jadi kalau angkutan jalan sebagai gambaran itu potensi peningkatan itu di angka 10 sampai 15% nanti peningkatannya kita prediksi dari angka tahun lalu. Jadi sekarang ini kami lagi mematikan kesiapan jalannya, begitu gambaran nya,” katanya.
Kadishub Sumut itu juga mengatakan bahwa kemacetan di Sumatera Utara pada libur Nataru sering kali terjadi di lokasi-lokasi yang menjadi pusat kegiatan wisata. Titik-titik rawan kemacetan ini diprediksi akan padat, terutama di kawasan-kawasan wisata populer.
“Kemacetan biasanya itu (Berastagi dan Danau Toba) pasti di titik, kalau di Tahun Baru pasti jadi titik-titik yang menjadi pusat kegiatan wisata. Seperti di Berastagi, beberapa lokasi kan kayak Mikie Holiday, di pusat kotanya sendiri di Berastagi, lalu yang di Sibolangit, itu titik-titik yang sudah pasti generate orang untuk bergerak ke tempat-tempat wisata, lebihnya di kawasan Parapat,” ungkapnya.
Dinas Perhubungan Sumatera Utara telah memetakan tren lonjakan volume kendaraan selama libur Nataru. Dia mengatakan peningkatan signifikan diperkirakan terjadi pada beberapa hari menjelang Natal, terutama pada tanggal-tanggal tertentu.
“Puncak prediksi memang ada beberapa titik puncak untuk angkutan Nataru ini, yang pertama di puncak menjelang Natal jadi di angka 22, 23, 24 itu 3 hari menjelang Natal itu tren peningkatan itu akan terjadi, khususnya di angka 24 untuk angkutan jalan, tapi 22, 23, 24 ini akan kelihatan nampak mulai ada peningkatan,” katanya.
Dishub Sumut juga memproyeksikan lonjakan serupa menjelang perayaan Tahun Baru. Ia memperkirakan volume kendaraan akan mencapai puncaknya pada tanggal 31 Desember, dengan peningkatan yang mulai terlihat sejak beberapa hari sebelumnya.
“Lalu yang kedua, di menjelang Tahun Baru, menjelang tanggal 1, tepatnya di tanggal 30 sore, 29, 30 atau 29, 30, 31, kalau kita prediksi (tanggal) 31 di angkutan jalan biasanya, tapi di tiga hari itu menjelang Tahun Baru itu akan ada peningkatan juga 29, 30, 31, puncak di (tanggal) 31, prediksi kami untuk angkutan jalan,” ujarnya.
Ia menambahkan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas dan keamanan selama libur Nataru, pemerintah akan tetap menyiapkan berbagai pos pengamanan dan pelayanan. Pos tersebut akan dibentuk pada seminggu sebelum dan setelah Nataru.
“Iya tetap, seperti biasa kita ada bikin pos terpadu, antara kepolisian, Pemda, dan kita pemerintah provinsi. Itu ada di pos pengamanan, ada pos pelayanan, dan ada pos terpadu di simpul-simpul, di bandara, pelabuhan, dan di terminal. Itu seperti biasa, nanti akan dibentuk H-7 sampai dengan H+7 seperti biasa,” tambahnya.
Agus mengatakan untuk mengatasi potensi kemacetan yang terjadi selama libur Nataru, pihak terkait telah menyiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas. Hal ini mencakup alternatif jalur dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus kendaraan.
“Rekayasa lalu lintas seperti biasa, itu sudah ada alternatif, alternatif seperti kalau Medan-Berastagi ada kita punya alternatif yang via Binjai untuk mencapai Berastagi. Tetap ada skenario itu, di kewilayahan juga sudah kita bahas di dalam rapat-rapat sebelumnya karena kita juga sudah melaksanakan rapat. Jadi skenario alternatif itu nanti daerah yang melihat perkembangan dinamika di situasi lalu lintas di lapangan, jadi melihat kondisi lapangan, mereka akan menerapkan plan yang sudah disiapkan manajemen rekayasa lalu lintasnya itu nanti bekerja sama tentu dengan Pemda setempat, Dishub-nya, Satpol PP-nya, sama SATLANTAS Wilayah,” tutupnya.
Titik Rawan Kemacetan Di Sumatera Utara pada Libur Nataru:
1. Kawasan Berastagi:
– Pusat Kota (Pasar Buah dan Gundaling)
– Mikie Holiday
2. Sibolangit
– Jalan Jamin Ginting Menuju Berastagi
3. Danau Toba
– Pematang Siantar-Parapat
– Kawasan Parapat
Titik Rawan Longsor Di Sumatera Utara Pada Libur Nataru:
1. Jalan dari Medan menuju Berastagi
2. Kawasan Sembahe
3. jalan dari Siantar menuju Parapat
Jalur Alternatif:
1. Menuju Berastagi:
– Via Binjai menuju Berastagi
2. Menuju Parapat via Pematang siantar:
– Simpang Palang Sitahoan – Girsang Sipangan Bolon.(detik)