seputar-Tapteng | Yayasan Maju Tapian Nauli (MATAULI) membangun kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Barus (STAIB) yang berlokasi di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara.
Peletakan batu pertama pembangunan kampus dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Agustus 2024.
Ketua Pembina Yayasan MATAULI Akbar Tandjung menandatangani prasasti bersama Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah Sugeng Riyanta.
Kampus STAIB berlokasi di Desa Kade Gadang atau berjarak 800 meter dari Tugu “Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara.” Tugu tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanggal 24 Maret 2017 silam.
Lahan kampus STAIB seluas 3,2 hektare bersertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). Yayasan MATAULI memiliki dua hak guna bangunan (HGB) beserta wewenang membangun di atas lahan tersebut, yaitu HGB nomor 1 seluas 19.220 meter persegi dan HGB nomor 2 seluas 13.090 meter persegi.
Ketua Umum Yayasan MATAULI Fitri Krisnawati Tandjung menjelaskan STAIB merupakan perguruan tinggi di bawah naungan Yayasan MATAULI. Pendiriannya tahun 2022 berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 1114/2022.
STAIB memiliki dua program studi (prodi), yakni Sejarah Peradaban Islam (SPI) dan Studi Agama-Agama (SAA). Saat mahasiswa kedua prodi berjumlah 49 orang.
“Dalam dua tahun perjalanannya, semua mahasiswa diberikan beasiswa penuh hingga lulus oleh Ketua Pembina Yayasan MATAULI Bapak Akbar Tandjung. Mereka tinggal di asrama yang disiapkan oleh Yayasan MATAULI,” kata Fitri dalam sambutan.
Putri Akbar Tandjung ini berharap kehadiran STAIB semakin menegaskan posisi Barus sebagai pintu gerbang masuknya Islam di Nusantara sekaligus mendorong sinergi program/kegiatan melalui kolaborasi kementerian/lembaga di Barus.
Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta mengatakan, pendirian STAIB merupakan ikhtiar mewujudkan Barus sebagai pusat unggulan (center of excellence) dunia pendidikan dan penelitian melalui kedua prodi. (inews/ss)