Jakarta – Nilai tukar rupiah tercatat di level Rp16.242 per dolar AS pada sore hari Kamis (12/6). Mata uang nasional mengalami penguatan sebesar 17,5 poin atau 0,11 persen dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, kurs acuan Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), menunjukkan rupiah berada di angka Rp16.237 per dolar AS.
Mata uang di wilayah Asia secara keseluruhan mengalami penguatan. Yen Jepang naik 0,50 persen, baht Thailand naik 0,32 persen, yuan Tiongkok naik 0,11 persen, peso Filipina naik 0,15 persen, dan won Korea Selatan naik 0,75 persen.
Dolar Singapura juga mengalami penguatan sebesar 0,23 persen dan dolar Hong Kong naik 0,01 persen pada akhir perdagangan sore ini.
Sementara itu, mata uang utama negara maju menunjukkan variasi dalam pergerakannya. Euro Eropa mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen, poundsterling Inggris turun 0,01 persen, dan franc Swiss naik 0,68 persen.
Dolar Australia mengalami penurunan sebesar 0,26 persen, sementara dolar Kanada meningkat 0,01 persen.
Analis Mata Uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyatakan bahwa penguatan rupiah disebabkan oleh penurunan signifikan pada indeks dolar AS setelah data menunjukkan adanya kenaikan inflasi di Amerika Serikat, meskipun lebih rendah dari yang diperkirakan.
“Dari sisi domestik, indeks kepercayaan konsumen Indonesia pada bulan Mei lebih rendah dibandingkan sebelumnya dan di bawah harapan, yang menahan penguatan rupiah,” kata Lukman kepada CNNIndonesia. com.
Akhirnya, hal ini menyebabkan rupiah kehilangan sebagian dari penguatan yang dibuat pada awal sesi perdagangan Kamis ini.(sg/cnni)