Jakarta – Rencana pernikahan yang sangat mewah antara Jeff Bezos dan Lauren Sanchez di Venesia, Italia, yang akan dilaksanakan minggu depan, ternyata tidak disambut baik oleh semua orang. Sejumlah aktivis setempat telah mulai mempersiapkan aksi demonstrasi.
Mereka menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap pesta yang dilaporkan menghabiskan dana sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp 163 miliar. Acara ini dikhawatirkan akan ‘mengambil alih’ sebagian wilayah kota dan menyulitkan penduduk lokal.
Jeff Bezos, pendiri Amazon dan orang terkaya ketiga di dunia, berencana untuk melangsungkan pernikahan dengan tunangannya di Pulau San Giorgio.
Lokasi ini memiliki pemandangan langsung ke Lapangan Santo Markus yang terkenal. Dilaporkan bahwa hampir semua hotel mewah di daerah Venesia telah dipesan untuk para tamu undangan. Selain itu, taksi air juga sudah dipesan. Tentunya, ini menjadi penyebab ketidaknyamanan bagi warga setempat.
“Venesia sekarang hanya menjadi tontonan,” ungkap Federica Toninelli, seorang aktivis lokal berusia 33 tahun dari kelompok No Space for Bezos kepada BBC.
“Pernikahan ini hanya menjadi simbol bagaimana kota kami dieksploitasi oleh orang-orang dari luar. Saat ini, kota ini terasa seperti harta milik, bukan rumah,” tambahnya.
Kelompok No Space for Bezos beranggotakan berbagai komunitas warga yang selama ini berjuang untuk isu-isu seperti krisis perumahan, dampak wisata kapal pesiar, dan gentrifikasi (perubahan dalam aspek ekonomi, politik, dan budaya suatu daerah).
Bagi mereka, semua hal ini saling terkait. Intinya, warga merasa terpinggirkan di tanah kelahiran mereka, sementara turis dan acara glamor justru mendapatkan perhatian lebih.
Aksi protes mereka serius. Minggu ini, mereka telah menggelar spanduk menentang Bezos dari menara gereja San Giorgio dan Jembatan Rialto.
Pada pekan depan, saat pernikahan berlangsung, mereka berencana untuk menyelam ke saluran-saluran air guna menghadang taksi air yang mengangkut para tamu. Mereka bahkan akan memblokir jalan-jalan kecil yang menjadi jalur akses tamu menuju lokasi acara.
Melalui media sosial, para aktivis juga menyindir tajam Wali Kota Venesia, Luigi Brugnaro, yang dianggap lebih memprioritaskan tamu kaya ketimbang warganya sendiri.
“Warga dianggap sebagai gangguan. Di matanya, Venesia hanyalah latar bagi pesta para orang kaya,” tulis mereka.
Namun, Brugnaro tidak tinggal diam. Dia merespon dengan mengkritik para pengunjuk rasa.
“Saya merasa malu. Kota mana yang akan protes jika ada orang penting menikah di sana? ” katanya.
Dia juga menyatakan kekhawatiran jika Bezos membatalkan pernikahan karena aksi protes tersebut.
Ketua asosiasi pedagang di sekitar Lapangan Santo Markus, Setrak Tokatzian, sejalan dengan pendapat Brugnaro.
Ia berpendapat bahwa kegiatan seperti ini sebenarnya mendatangkan pendapatan yang besar bagi kota.
“Tanpa acara ini, Venesia hanyalah destinasi wisata biasa,” katanya.
Bezos dan Sánchez, seorang mantan penyiar berita yang kini berkarier sebagai penulis, telah menjalin pertunangan sejak tahun 2023.
Meskipun belum ada informasi resmi, ada dugaan bahwa mereka akan mengikat janji di sebuah gereja bersejarah yang indah bernama Abbey of Misericordia.
Pada periode 23 hingga 28 Juni, diperkirakan sekitar 200 undangan akan hadir, termasuk banyak selebriti terkenal.
Nama-nama seperti Kim Kardashian, Katy Perry, dan bahkan keluarga Trump diperkirakan akan hadir meramaikan acara tersebut.
Para aktivis berharap bahwa protes ini dapat menyadarkan banyak orang mengenai masalah yang dihadapi oleh kota mereka. Populasi penduduk Venesia terus menurun, sementara semakin banyak rumah yang diubah menjadi tempat penginapan.
Tahun lalu, untuk pertama kalinya, jumlah wisatawan melebihi jumlah penduduk.
Saat ini, jumlah warga lokal tersisa kurang dari 49. 000 orang, padahal pada tahun 1950, jumlahnya sempat mencapai 175. 000.
Kebijakan tiket masuk bagi wisatawan harian sudah dilaksanakan, namun banyak yang merasa bahwa aturan ini tidak terlalu efektif.
Toninelli dan kawan-kawannya menekankan bahwa mereka bukanlah penentang pariwisata. “Kami juga menyukai liburan.
Namun, ketika pariwisata dieksploitasi dan dijadikan satu-satunya sumber pendapatan, itulah yang menjadi masalah,” ujarnya dengan tegas.
Sebenarnya, ini bukanlah pernikahan mewah pertama yang dilakukan oleh selebriti di Venesia. George Clooney dan Amal Alamuddin juga pernah mengadakan acara besar di tempat ini pada tahun 2014. Namun, pesta tersebut berlangsung tenang tanpa adanya demonstrasi atau penolakan.(wolipop)