Deli Serdang – Dengan cekatan Fahzren meraih tali bergelantungan berpindah tempat menuju rumpun bambu di tepi kolam. Di bawah pokok bambu yang rimbun dia duduk dengan gagah sambil memandang kerumunan orang yang sedang memperhatikannya di seberang pulau.
“Itu Fahzren, orang utan dari Malaysia yang sedang display (memperlihatkan) ke kita, bahwa dia lah penguasanya, premannya di sini,” kata Ian Singleton sebagai Kepala Konservasi Orang Utan Haven.
Fahzren adalah orang utan yang disita dari sirkus di Malaysia dan berada di Orang Utan Haven sejak Juli 2024. Karena Fahzren sudah cukup lama hidup dan dipelihara manusia, dia kehilangan naluri untuk bertahan hidup di alam bebas. Tidak bisa lagi membuat sarang dan tidak bisa mencari makan sendiri. Sehingga diberi tempat di Pulau 5 Orang Utan Haven.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan mengajak Bupati Deli Serdang dr Asri Ludin Tambunan dan Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo beserta jajaran Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang mulai dari kepala dinas, Camat Pancur Batu hingga sejumlah kepala desa yang berada di sekitar kawasan Orang Utan Haven untuk berkeliling melihat salah satu potensi wisata sekaligus pusat pendidikan dan pembelajaran tentang lingkungan, hutan dan satwa yang dilindungi yakni orang utan yang berada di wilayah Deli Serdang.
Sofyan Tan yang juga Ketua Dewan Pembina Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), ingin memperlihatkan aktivitas apa saja yang sudah dilakukan oleh Orang Utan Haven di lahan seluas 48 hektar. Mulai dari produksi bambu sebagai bahan material bangunan dimana di tempat tersebut telah berdiri sebuah jembatan bambu terpanjang kedua di dunia, eco-farm, jalur alam bagi pejalan kaki, pulau-pulau kecil sebagai rumah alam bagi orang utan yang tidak bisa lagi dilepas-liarkan, serta menyusul akan dibangun sebuah restoran.
Bupati Deli Serdang dr Asri Ludin Tambunan atau biasa akrab disapa dr Aci dalam kesempatan itu menyampaikan apa yang dilakukan oleh Orang Utan Haven sangat luar biasa.
Hal tersebut membuka mata Pemkab Deli Serdang bahwa magnet pariwisata tidak melulu tentang wisata bermain. Wisata alam sekaligus pusat edukasi adalah daya tarik tersendiri yang dapat memajukan pariwisata di Deli Serdang.
Untuk itu dirinya berkomitmen tidak hanya mendukung, tapi juga akan aktif mempromosikan Orang Utan Haven.
“Pemkab Deli Serdang bukan hanya sekedar mendukung, tapi siap juga bagaimana mempromosikan dan menjadikan ini sebagai destinasi wisata Deli Serdang,” ujar dr Aci.
Dia mengaku awalnya menyangka jika Orang Utan Haven hanya berisi penangkaran orang utan. Tapi ternyata lebih dari itu, yakni bagaimana menyelamatkan orang utan yang bermasalah di luar untuk dapat dilepas-liarkan. Serta memberikan tempat terbaik dekat dengan alam bagi orang utan yang tidak bisa lagi dilepaskan ke hutan. “Ini pengorbanan yang luar biasa menurut saya,” ungkapnya.
Direktur Orang Utan Haven Yoshua Hutapea menyampaikan banyak pihak yang bertanya kapan tempat ini diresmikan dan dibuka untuk umum. Diakuinya memang secara resmi belum dibuka mengingat masih ada proses pembangunan fasilitas lainnya.
Namun secara khusus Orang Utan Haven sudah terbuka untuk dikunjungi masyarakat umum dengan terlebih dulu membuat perjanjian agar dipersiapkan pemandunya.
“Jadi kita sudah buka tapi dengan perjanjian, wajib didampingi guide. Silahkan hubungi kami untuk berkunjung,” ujarnya.(Siong)