Jakarta, SeputarSumut – Gunung Lewotobi Laki-Laki yang berstatus Awas atau Level IV kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan erupsi pada Minggu (21/9/2025). Gunung api yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menyemburkan kolom abu vulkanik setinggi 2,5 kilometer di atas puncaknya.
Berdasarkan keterangan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), Emanuel Rofinus Bere, erupsi terjadi pada pukul 13.44 Wita dan disertai dengan suara gemuruh yang kuat. “Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 21 September 2025 pukul 13:44 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.500 m di atas puncak (± 4.084 m di atas permukaan laut),” jelas Emanuel melalui keterangan tertulis.
Suara gemuruh tersebut dilaporkan jelas terdengar hingga ke PPGA yang berlokasi di Desa Pululera, Kecamatan Wulamggitang. Erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 44,4 milimeter dan berdurasi sekitar 1 menit 50 detik. Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah barat dan barat laut.
Dengan status yang masih berada pada level Awas (Level IV), pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius bahaya. Zona yang harus dihindari meliputi radius 6 kilometer dari pusat erupsi, serta sektoral Barat Daya dan Timur Laut sejauh 7 kilometer.
Masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai potensi banjir lahar yang dapat terjadi pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Daerah yang perlu diwaspadai antara lain Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Imbauan lainnya adalah agar masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan dari pemerintah setempat, dan selalu menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk melindungi sistem pernapasan dari paparan abu vulkanik.
Gunung Lewotobi Laki-Laki memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut dan terletak di Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura. Peningkatan aktivitas vulkanik gunung ini terus dipantau secara ketat oleh para ahli.(*/cnni)