Beijing, SeputarSumut – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Indonesia Technology Alliance (ITA), dan Tsinghua University Wuxi Research Institute of Applied Technologies menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mendirikan AI Application Cooperation Center di Indonesia. Penandatanganan kerja sama strategis ini disaksikan oleh Parulian George Andreas Silalahi, Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok, menandai langkah penting Indonesia dalam memasuki era kecerdasan buatan.
Pengumuman ini dilakukan pada ajang China–ASEAN AI Ministerial Roundtable 2025, menjadi tonggak baru yang tidak hanya mempererat kerja sama Indonesia–Tiongkok di bidang kecerdasan artifisial (AI), tetapi juga membuka jalan bagi terbentuknya ekosistem AI Indonesia yang dinamis.
Fokus pada Tiga Sektor Strategis
Pusat kerja sama ini akan menggabungkan keunggulan Tsinghua University dalam teknologi terapan, misi ITA dalam mempercepat ekosistem digital Indonesia, serta peran Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan. Fokus kerja sama terletak pada penerapan praktis AI di sektor-sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan agrikultur (ketahanan pangan).
Dukungan Penuh Pemerintah Indonesia
Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. “Langkah ini menjadi penanda penting menuju era teknologi baru Indonesia. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya, kita dapat mempercepat adopsi AI di Indonesia sekaligus memberi kontribusi bagi kemajuan teknologi,” ujarnya.
Peran Strategis Indosat dalam Implementasi AI
Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menekankan potensi AI dalam menjembatani kesenjangan sumber daya. “Dengan bekerja sama bersama Tsinghua University dan ITA, kami ingin menghadirkan solusi AI yang aplikatif dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia, sekaligus menyiapkan generasi penerus talenta AI,” jelasnya.
Komitmen Akademisi dari Tsinghua University
Academician Zhang Bo, Honorary Dean of the Institute for Artificial Intelligence di Tsinghua University, menyoroti peran panjang universitas dalam penelitian AI sejak 1978. “Kerja sama ini akan semakin memperdalam pertukaran pengetahuan dan kolaborasi teknis antara kedua negara di bidang kecerdasan buatan,” ujarnya.
Target Operasional dan Dampak yang Diharapkan
AI Application Cooperation Center ditargetkan mulai beroperasi awal tahun depan. Pusat ini akan menjadi hub pengembangan solusi AI dengan karakteristik khas Indonesia, melahirkan talenta lokal berdaya saing global, sekaligus menjembatani keahlian internasional dengan prioritas transformasi digital nasional.
Dr. Justisiari P. Kusumah, Chairman Indonesia Technology Alliance (ITA), menambahkan, kemitraan ini menunjukkan kekuatan sinergi antara visi pemerintah, keahlian industri, dan riset akademik dalam menghasilkan penerapan AI yang nyata.
Kemitraan ini mencerminkan model baru kolaborasi teknologi Indonesia–Tiongkok dan mempertegas komitmen Indonesia dalam membangun ekonomi digital yang tangguh, inklusif, dan berbasis inovasi.(REL/Siong)
