Jakarta – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran meminta semua Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran untuk lebih waspada setelah serangan Israel terhadap negara tersebut pada Jumat pagi waktu setempat.
“Memperhatikan perkembangan dalam kawasan, KBRI Tehran mengingatkan seluruh komunitas Indonesia di Republik Islam Iran untuk lebih berhati-hati dan menjaga keselamatan diri serta keluarga saat menjalankan aktivitas sehari-hari,” demikian pernyataan dari KBRI di Teheran pada hari Jumat.
Selain untuk meningkatkan kewaspadaan, WNI di Iran juga diingatkan untuk menjaga komunikasi dan memberitahukan keadaan serta lokasi mereka kepada KBRI Teheran.
Mereka juga disarankan untuk menjauhi keramaian, menghindari area berisiko, membatasi mobilitas seminimal mungkin, serta menyimpan barang dan dokumen berharga di tempat yang aman.
Selanjutnya, warga negara Indonesia di Iran diimbau untuk memastikan telah melaporkan diri kepada KBRI Teheran, serta mengikuti perkembangan situasi keamanan setempat melalui media dan sumber informasi resmi, serta terus mematuhi imbauan keamanan dari pihak berwenang.
“Jika mengalami keadaan darurat, silakan menghubungi hotline KBRI Tehran di nomor +98 902 446 8889 (Telepon dan WA)/+98 991 466 8845 (WA saja),” tambah KBRI Teheran.
Israel telah melancarkan serangan udara ke sejumlah tempat di Iran pada 13 Juni 2025.
Menanggapi insiden tersebut, KBRI Teheran kini sedang berkomunikasi dengan WNI di Iran untuk mengetahui keadaan dan keselamatan mereka.
Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta mengungkapkan akan melakukan balasan atas serangan Israel ke negaranya dan menyerukan semua negara anggota PBB, khususnya negara-negara di kawasan serta negara-negara Islam, anggota Gerakan Non-Blok, dan lainnya untuk bersama-sama mengutuk agresi Israel terhadap Iran.
Menanggapi situasi ini, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Sugiono mengutuk tindakan Israel terhadap Iran dan meminta semua pihak untuk menahan diri agar situasi tidak semakin memburuk.
Menlu berharap agar tidak ada keadaan yang lebih parah yang terjadi setelah serangan tersebut, sambil Kemlu RI terus memantau perkembangan situasi lebih lanjut.(sg/antara)