Jakarta, SeputarSumut – Lima pendaki asing dan dua warga negara Nepal masih dalam pencarian setelah tim penyelamat di Nepal menemukan jenazah dua pendaki asing lain. Kedua korban tewas tersebut merupakan dampak dari longsor salju dahsyat yang menerjang ekspedisi mereka di salah satu puncak Himalaya.
Dua jenazah pendaki yang berhasil digali dari timbunan salju tebal di base camp gunung Yalung Ri Himal telah teridentifikasi. Mereka adalah seorang pendaki Italia dan seorang pendaki Prancis, sebagaimana dikonfirmasi oleh pejabat polisi Dolakha, Gyan Kumar Mahato. Yalung Ri Himal, yang terletak di distrik Dolakha, timur laut Kathmandu, memiliki ketinggian 5.630 meter atau 18.470 kaki.
Kedua jenazah kemudian segera diterbangkan ke Rumah Sakit Pendidikan di Kathmandu, ibu kota Nepal, untuk dilakukan proses autopsi.
Menurut laporan dari Reuters pada Rabu, 5 November, longsor salju terjadi pada hari Senin dan kini tiga pendaki asing lain bersama dua warga negara Nepal dikhawatirkan tewas.
Berita baiknya, delapan orang lainnya yang menderita luka-luka dalam insiden tersebut berhasil dievakuasi dan diselamatkan pada hari Selasa. Mereka semua telah diterbangkan ke rumah sakit di Kathmandu untuk mendapatkan penanganan medis.
Secara geografis, Yalung Ri merupakan bagian dari Lembah Rolwaling di timur laut Nepal. Kawasan ini dikenal menawarkan rute yang menantang bagi para pendaki, dengan kombinasi bebatuan, es, dan salju.
Peristiwa tragis ini bukan satu-satunya. Sebelumnya, seorang pendaki Australia dan dua pendaki Italia juga dilaporkan tewas di puncak-puncak lain di wilayah Nepal barat. Kematian mereka terjadi setelah kawasan tersebut dilanda hujan lebat dan salju tebal pada minggu lalu.
Banyak rute pendakian di Nepal telah mengalami curah hujan atau salju tebal yang tidak lazim. Kondisi ekstrem ini merupakan efek dari dampak Siklon Montha, yang pada akhirnya memicu pihak berwenang untuk mengeluarkan peringatan keselamatan penting bagi semua pendaki gunung dan ekspedisi.(*)

