seputar-MedanI PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) memasuki layanan masa Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020/2021, dimulai pada 18 Desember 2020 hingga 6 Januari 2021 (20 hari).
Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I SU, Mahendro Trang Bawono mengatakan,
puncak masa Angkutan Nataru 2020/2021 diprediksi jatuh pada Kamis, 24 Desember 2020. Pada masa Angkutan Nataru tersebut PT KAI Divre I SU menyediakan 7.306 tempat duduk (TD) setiap harinya, dengan total 147.200 (TD).
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada masa angkutan Nataru, PT KAI mengalami peningkatan jumlah penumpang dibanding masa angkutan biasanya,”kata Mahendro kepada seputarsumut.com, Senin (21/12/2020).
Hal ini kata dia karena sebagian masyarakat memilih berlibur akhir tahun menggunakan transportasi Kereta Api (KA). “Kita prediksi akan mengangkut sebanyak 81.416 penumpang pada masa angkutan Nataru tahun ini,”bilang Mahendro.
Angka ini sebut dia, meningkat 18% jika dibanding dengan jumlah penumpang yang diangkut pada periode 6-25 November 2020 yang hanya sebanyak 69.275 penumpang.
Meski berlangsung ditengah masa pandemi Covid-19, imbuh dia, persiapan dan pelaksanaan layanan kepada penumpang tahun ini akan sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya.
Di wilayah Divre I SU telah dilakukan segala persiapan dari segi layanan di stasiun dan di atas KA sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19, kesiapan kehandalan sarana dan prasarana, keamanan serta antisipasi lainnya guna menciptakan perjalanan KA yang aman, nyaman, sehat dan selamat.
Dari segi operasional KA, pada masa angkutan Nataru 2020/2021, Divre I SU menjalankan 34 KA, terdiri dari 24 perjalanan KA Srilelawangsa relasi Medan – Binjai (PP), 6 perjalanan KA Putri Deli relasi Medan – Tanjung Balai (PP), 2 perjalanan KA Siantar Ekspress relasi Medan – Siantar (PP), dan 2 perjalanan KA Sribilah relasi Medan – Rantau Prapat (PP). Sedangkan untuk armada sarana lokomotif yang siap operasi sebanyak 29 lokomotif dan 91 kereta.
Mahendro melanjutkan, operasional KA akan berjalan dengan aman dan selamat dengan dukungan prasarana. Karenanya
PT KAI Divre I SU telah melakukan skenario pengamanan perjalanan KA (Perka), yakni dengan memetakan Alat Material untuk Siaga (AMUS) dan dipastikan di daerah rawan tersedia AMUS.
“Seperti AMUS pada jalur jembatan disediakan perancah, rel bendel, begel bendel dan H-Beam. Sedangkan AMUS pada jalan rel disediakan karung, bantalan, rel sambung, baut sambung dan pasir,”ungkapnya.
Selain itu di tengah masa pandemi PT KAI juga fokus pada bagian layanan kesehatan. Pada stasiun di wilayah Divre I SU tersedia pos kesehatan dengan peralatan medis memadai yang diperuntukkan bagi calon penumpang yang ingin mendapat pelayanan kesehatan.
Kemudia disediakan juga ruang isolasi di area stasiun jika didapati pengguna KA yang memiliki gejala Covid-19.
“Antisipasi lainnya terhadap penyebaran Covid-19 kita konsisten melakukan pengecekan suhu tubuh normal yang dilakukan secara berkala sejak dari stasiun keberangkatan dan selama perjalanan di atas KA,”tandas Mahendro.
Begitupun, pengguna KA tetap diwajibkan menggunakan masker saat memasuki area stasiun dan di atas KA, dan dihimbau untuk memakai baju lengan panjang. Khusus untuk penumpang KA Putri Deli dan KA Sribilah, penumpang diwajibkan untuk memakai faceshield ketika berada di dalam KA.
Setiap KA juga telah dilengkapi ruang isolasi sementara jika sewaktu-waktu diperjalanan kedapat penumpang dengan suhu tubuh 37,3 atau lebih. Selanjutnya penumpang dengan kondisi tersebut akan diturunkan di stasiun terdekat yg memiliki pos kesehatan untuk penanganan lanjutan
PT KAI Divre I SU juga memastikan upaya pencegahan penyebaran Covid 19 juga dilakukan dari sisi prasarana stasiun dan sarana kereta.
Seluruh area dan perangkat yang rentan disentuh banyak orang dibersihkan menggunakan cairan disinfektan secara rutin setiap 30 menit sekali, kesiapan penyediaan perangkat pembersih tangan seperti cairan antiseptik dan perangkat cuci tangan yang dilengkapi sabun dipastikan selalu tersedia dan berfungsi baik. (Siong)
