seputar-Jakarta | Pencipta lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet yang kontroversial dalam beberapa waktu terakhir meminta maaf. Ia mengaku tidak tahu bahwa penggunaan kata “Joko Tingkir” dan melodi lagu tersebut akan memicu kekisruhan.
Pria yang disebut pihak label sebagai Tama Halu itu mengungkapkan permintaan maafnya melalui sebuah video yang diunggah di akun YouTube Tama Halu 008, Kamis (18/8/2022).
“Di video dan kesempatan kali ini, izinkan saya untuk meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Lamongan dan pihak-pihak yang tersinggung atau kurang berkenan, karena saya telah membuat lirik menggunakan nama Joko Tingkir,” katanya.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena ketidaktahuan saya, ketidakpahaman saya, bahwa Joko Tingkir adalah sosok ulama besar di Jawa,” lanjutnya.
“Tidak ada niatan saya untuk melecehkan nama beliau. Saya akui karena saya tidak tahu dan saya kurang paham di balik sosok nama besar beliau,” kata Tama Halu.
Tama juga menyebut bahwa dirinya telah mengubah lirik dalam lagu yang diunggah di akun YouTube miliknya. Oleh karena itu, ia kembali memohon maaf atas karyanya yang bikin banyak pihak tersinggung.
“Semoga permohonan maaf ini bisa diterima, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” katanya.
“Terima kasih, kulo mohon maaf nggih, kulo mboten ngertos sama sekali bahwa beliau niku ulama besar (saya minta maaf ya, saya tidak tahu bahwa beliau adalah ulama besar)” lanjutnya.
CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Tama untuk dikutip pernyataannya.
Sebelum Tama Halu meminta maaf, pihak label yang bernama Sandi Records Digital mengungkapkan identitas pencipta lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet tersebut.
“Pencipta Tama Halu dan dinyanyikan Tama Halu,” ujar pihak label ketika dihubungi oleh CNNIndonesia.com pada Kamis (18/8).
Sementara itu, terkait dengan nama “Ronald Dwi Febrianzah” yang tercantum dalam credit title kover lagu tersebut, pihak label menyebut Ronald adalah ayah dari Tama Halu.
Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet menjadi perhatian dalam beberapa waktu terakhir. Lagu itu sempat dipesan oleh Presiden Joko Widodo dalam acara upacara perayaan kemerdekaan Indonesia ke-77, tapi urung dilaksanakan.
Sementara itu, lagu ini sudah viral di media sosial dan sempat membuat sejumlah kalangan keberatan juga protes. Protes datang mulai dari para ulama, seniman, hingga masyarakat umum seperti dari Lamongan.
Gus Muwafiq, ulama kharismatik yang pernah menjadi asisten pribadi Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Menurutnya, aransemen lagu ini menyadur irama lagu selawat yang begitu populer digunakan. Irama serupa seringkali dilantunkan dalam berbagai kegiatan keagamaan Islam.
“Itu lagu (Joko Tingkir Ngombe Dawet) yang dipakai itu lagu selawatan. Sholatullah salamullah ‘ala toha rosullillah. Sholatullah salamullah ‘ala yasin Habibillah. ‘ala yasin habibillah,” ujar Gus Muwafiq.
Selain itu, nama “Joko Tingkir” yang dicatut dalam lagu itu juga jadi permasalahan. Joko Tingkir merupakan tokoh keagamaan besar. Ia diketahui guru para ulama di Nusantara, selain itu Joko Tingkir juga pernah menjadi salah satu murid Raden Said alias Sunan Kalijaga. (cnnindonesia)