Minggu, Juni 15, 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini
Iklan PT Indako Trading Coy
  • Beranda
  • Terbaru
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terbaru
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
Portal Media Online Berita Hari Ini
Beranda Ekonomi

Selama Pandemi, Temuan Upal Menurun Drastis di Sumut

oleh Redaksi 15
Rabu, 8 Juli 2020, 05:25 WIB
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

seputar – Medan I Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, peredaran uang palsu (upal) cenderung menurun di masa pandemi Covid-19 atau tepatnya Mei dan Juni 2020.

“Penurunan itu disebabkan Covid-19 dan BI tidak menerima klarifikasi atau setoran dari perbankan,”kata Wiwiek kepada awak media di Medan, Selasa (07/07/2020).

Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy

Menurunnya temuan upal sebut Wiwiek juga karena peredaran uang berkurang disebabkan Covid-19 maupun adanya kegiatan sistem kerja work from home.

“Temuan upal pada bulan Mei hanya 10 lembar dan Juni 23 lembar. Menurun drastis, karena kita menutup dan tidak menerima klarifikasi atau tidak menerima setoran dari perbankan,” ujarnya.

Begitupun sebut Wiwiek, kasus peredaran upal akan selalu ada. Untuk mencegahnya, perlu kewaspadaan dari masyarakat, agar melakukan kegiatan Cikur atau Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah.

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

Wiwiek merinci, selama tahun 2019, upal  diterima oleh BI dari perbankan di Provinsi Sumut mencapai 7.138 lembar dengan beberapa pecahan.

“Upal paling banyak didominasi pecahan Rp 100 ribu. Sedangkan untuk periode 2020, sampai dengan Juni berkisar 3.347 lembar,”rincinya.

Masih kata Wiwiek, dari temuan perbankan atau klarifikasi dari bank, seluruh uang itu dari masyarakat.

“Yang perbankan juga dari masyarakat, yang masuk dari warung, warung masuk ke supermarket dan disetor ke bank, dan oleh bank disetor ke Bank Indonesia,” ungkapnya.

Karenanya, BI selalu melihat terlebih dulu sebelum uang disetor ke kas. Jika ada indikasi palsu langsung dipisahkan dan dilaporkan. Lalu, dikembalikan ke perbankan yang menyetorkan sehingga kerugian tanggung jawab perbankan.

“Jadi  masyarakat harus selalu waspada dan hati-hati, terus lakukan kegiatan cikur, yaitu kenali ciri-ciri keaslian uang rupiah,” harap Wiwiek.

Selain dari setoran masyarakat, lanjut dia,  banyaknya upal yang diterima juga karena adanya mesin anjungan tunai mandiri dengan cara setor tunai tanpa kontrol dari petugas perbankan.

“Beda jika nasabah setor melalui teller, ada petugas yang mengecek keasliannya. Kalau kami ada aturannya, jika perbankan setor upal, maka akan kita tegur bank tersebut. Kami harap perbankan juga memberlakukan hal ini kepada nasabahnya ,” ungkap Wiwiek.

Meski demikian, BI senantiasa melakukan sosialisasi  Cikur ke masyarakat agar  berhati-hati. BI juga tidak bisa melarang mesin fotokopi berwarna untuk mencetak uang palsu.

BacaJuga

Neo Sport Café CB650R Terbaru, Makin Gagah dengan Teknologi Terkini

Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Melonjak

Bank Mestika Gelar Edukasi Keuangan dan Salurkan CSR

Harga Emas Naik 1,2 Persen Setelah Israel Menyerang Iran

Nilai Tukar Rupiah Kamis Sore Menguat di LevelvRp16.242

Masih Lesu, Harga Tertinggi TBS Sawit di Sumut Stabil di Angka Rp 3.100/Kg

Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Rp18.000 per gram

Strategi Marketing 5.0 PGN Dorong Lonjakan Pendaftaran Pelanggan Gas Bumi

“Setiap tahunnya semakin bertambah, kami terus sosialisasi Cikur, itu senjata utama yang kami lakukan. Kami tidak bisa melarang mesin fotokopi berwarna untuk mencetak uang palsu. Pencegahan itu ada pada masyarakat sendiri,” tandasnya.

Wiwiek menambahkan, hingga kini pihaknya senantiasa selalu memberi dukungan kepada aparat penegak hukum untuk menangkap para  pelaku peredaran upal. (R01)

Teks Foto :
Kepala Perwakilan Bank Indonesia  wilayah Provinsi Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat memberi keterangan kepada sejumlah awak media, Selasa (07/07/2020). (seputar/R01)

Tags: Bank IndonesiaBI Sumut
Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

BeritaPopuler

  • Perayaan sembahyang ulang tahun Dewa Zhang Tien She atau Dewa Guru Langit yang digelar pada 13 Juni 2025 berlangsung meriah di Vihara Setia Buddha Jalan Tirtosari No 73 D-E Kecamatan Medan Tembung.(SeputarSumut/Asiong)

    Meriah, Vihara Setia Buddha Rayakan Ulang Tahun Dewa Zhang Tien She

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Medan Akan Jadi Kota Global, Bobby Ingatkan ASN Jauhi Narkoba-Judi Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fahzren Preman Orang Utan Haven, Sambut Rombongan Sofyan Tan dan Bupati Deli Serdang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sofyan Tan: Soekarno Pernah Tegaskan Tak Biarkan Alam Dikeruk Sebelum Rakyat Berpendidikan Tinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BMKG: Medan Berawan Tebal, Berpotensi Hujan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Portal Media Online Berita Hari Ini

SeputarSumut.com berita terkini Sumatra Utara info Medan, ekonomi, ragam, olahraga, politik, daerah, nasional, internasional, hiburan.

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Pernyataan Penyangkalan
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terbaru
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan

@ 2020 SeputarSumut.com