Medan, SeputarSumut – Seorang siswa SMAN 1 Medan yang rumahnya turut menjadi korban banjir, Randini, bergegas menghampiri Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan Tan. Bukan untuk mengeluhkan kondisi banjir, Randini dengan sigap memberi salam sambil menginformasikan ketertarikannya untuk melanjutkan studi di Universitas Satya Terra Bhinneka, kampus yang didirikan oleh dr. Sofyan Tan di Kecamatan Medan Sunggal. Spontan, warga lain yang mengenal dekat sosok Sofyan Tan juga turut menyodorkan sejumlah anak mereka yang dijadwalkan akan tamat SMA tahun depan.
Momen unik ini terjadi ketika Sofyan Tan mengunjungi langsung Lingkungan V, Kelurahan Polonia, Kecamatan Medan Polonia, pada hari Minggu (12/10) pukul 11.00 WIB. Kunjungan itu bertujuan memberikan dukungan moril kepada warga pinggiran Sungai Babura yang telah mengungsi sejak malam sebelumnya, Sabtu (11/10) pukul 20.00 WIB, saat air sungai meluap ke permukiman. Saat tiba di lokasi, Sofyan Tan disambut hangat warga yang sudah tidak asing lagi dengan kehadirannya sejak belasan tahun lalu.
Meskipun baru saja diterjang banjir yang menyebabkan sekitar 44 kepala keluarga dengan total 165 jiwa menjadi korban, semangat warga untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi sangat tinggi. Mereka tidak mengeluhkan musibah banjir, justru langsung memanfaatkan kesempatan dengan spontan menyodorkan anak-anak mereka yang kini duduk di kelas 12 SMA untuk mendapatkan beasiswa kuliah dari Sofyan Tan.
Inisiatif kunjungan ini bermula dari informasi yang disampaikan Jannah (52), salah seorang warga Kelurahan Polonia, kepada dr. Sofyan Tan. Jannah mengabarkan bahwa saat ini warga sedang bergotong royong membersihkan sisa-sisa banjir. Sampah dan lumpur yang terbawa arus deras banjir dari malam kemarin adalah satu-satunya yang tersisa ketika air Sungai Babura yang keruh mulai surut pada Minggu (12/10) pukul 11.00 WIB. Warga mulai membersihkan jembatan penghubung yang merupakan akses utama lalu lintas pejalan kaki dan sepeda motor dari Polonia ke Jalan Dipanegara, Padang Bulan, Medan Baru.
Mendengar bahwa warga sedang bergotong royong dan dapur umum belum sempat berdiri, Sofyan Tan berinisiatif mengirimkan 165 bungkus nasi sebagai bantuan awal bagi warga yang terdampak, mengingat mereka tentu belum bisa memasak. Bantuan ini menjadi sekadar penghibur di tengah kesibukan warga membersihkan sisa banjir.
Menanggapi Randini dan antusiasme warga, Sofyan Tan pun memberikan pesan tegas: “Kamu harus kuliah ya. Biar nanti sukses, ubah nasib keluarga pindah dari pinggir sungai agar tidak lagi jadi korban banjir.” Ia pun langsung mengimbau agar warga segera mendaftarkan anak-anak mereka yang masih usia sekolah untuk mendapatkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP), baik melalui pihak sekolah maupun langsung ke Rumah Aspirasi dr. Sofyan Tan. Bagi siswa yang akan tamat SMA/SMK tahun depan, ia berpesan agar tidak ragu mendaftarkan diri untuk kuliah, sebab pendidikan adalah satu-satunya jalan bagi warga bantaran sungai untuk mengubah nasib menjadi lebih baik di masa depan.(Siong)