seputar-Medan I Anggota Komisi X DPR RI, dr Sofyan Tan menilai, selama ini banyak sekolah yang sombong tidak mau memegang dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Padahal jika sekolah bisa kreatif menggunakan dana BOS tersebut, maka bisa memajukan sekolahnya.
“Banyak sekolah yang tidak melihat dana BOS itu penting. Apalagi saat pandemi ini. Banyak murid yang menunggak uang sekolah. Efeknya gaji guru terancam. Makanya saat seperti ini dana BOS itu penting,” kata politisi kawakan PDIP ini pada acara Workshop Pendidikan “Peran Dana BOS Dalam Rangka Akselerasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas”, Senin (27/9) di Medan.
Karenanya sebut Tokoh Pendidikan Sumatera Utara ini dana BOS merupakan terobosan baik untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
Contohnya, sebut Sofyan, pada dua tahun lalu saat ia ke Perancis, dirinya melihat bahwa sekolah swasta di sana mengratiskan uang sekolah kepada siswanya. Negara berjuluk Kota Mode ini sudah menghitung berapa biaya pengeluaran untuk guru, siswa, alat tulis dan sebagainya.
“Negara kita saya lihat mulai meniru ini. Harapan kita ke depan juga semua sekolah swasta dibiayai negara. Dasarnya apa? Dana BOS ini. Itu kenapa dana BOS ini merupakan terobosan menarik. Apalagi pemerintah juga membebaskan sekolah menggunakan dana tersebut asal tidak melanggar juknisnya” papar pria yang pantang melihat warga kurang mampu tak menyekolahkan anak-anaknya ini.
Pada saat pandemi ini banyak sekolah yang menggunakan dana BOS untuk gaji guru dan pegawai. Hal ini terlihat dari laporan penggunaan dana BOS.
Bukan hanya itu, Sofyan yang kerap menyalurkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dalam membantu warga tak mampu ini, melihat laporan dana BOS dari sekolah juga sudah semakin baik. Sampai kini sudah 99 persen sekolah di Indonesia telah melaporkan penggunaan dana BOS
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Dr Sutanto menyebutkan, hampir seluruh sekolah laporannya tepat waktu.
“Misalnya pemberian dana BOS untuk Januari-April tahun ini maka sekolah harus sudah melaporkan penggunaan dana BOS pada tahun sebelumnya,” imbuhnya
Sutanto menerangkan, pada tahun ini ada 217 ribu lebih sekolah yang menerima dana BOS. Sementara pada tahun sebelumnya ada sekitar 216 ribu penerima.
“Jadi memang pas pandemi ini sekolah yang menerima bertambah. Ada yang sebelumnya nolak malah tahun ini nerima,” tandasnya. (Siong)