seputar-Medan I Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dr Sofyan Tan melakukan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung Universitas Methodist Indonesia, Kamis (20/10/2022). Sosialisasi empat pilar kebangsaan diperlukan guna mencegah penyebaran mata rantai penyebaran radikalisme dan demoralisasi bangsa.
Sosialisasi dihadiri seratusan mahasiswa dari berbagai fakultas. Selain itu, sosialisasi juga dihadiri Bishop Kristi Wilson Sinurat, S.Th.MPd selaku Pimpinan GMI Wilayah l/Ketua Pembina YP GMI Wilayah I, Pdt. Binran Sipayung selaku Ketua Yayasan Pendidikan GMI Wilayah 1, Drs. Humuntal Rumapea, M.Kom selaku Rektor UMI dan para Dosen dan Staf Akademik UMI.
Dalam paparannya, Sofyan menilai, pilar-pilar kehidupan berbangsa yang terdiri dari Pancasila, UUD tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika perlu terus dikuatkan. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan integrasi nasional, termasuk menghindari penyebaran radikalisme dan demoralisasi bangsa.
Sebab pentingnya dalam kehidupan berbangsa, maka sosialisasi keempat pilar dilakukan.
“Selain menggencarkan vaksinasi kesehatan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, MPR RI juga menggencarkan vaksinasi ideologi melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI untuk mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran radikalisme dan demoralisasi generasi bangsa,”kata Politisi Partai PDI-Perjuangan.
Sofyan menilai sosialisasi keempat pilar diperlukan sebagai modal kehidupan berbangsa bagi generasi muda bangsa yang akan mengisi kehidupan di masa-masa mendatang.
Diperkirakan pada 2045 nanti jumlah penduduk Indonesia mencapai 319 juta jiwa dengan 223 juta jiwa merupakan kelompok usia produktif yang menjadi tulang punggung pembangunan nasional.
Selain itu, penetrasi internet yang masif juga berdampingan dengan perlunya meningkatkan etika dan keadaban masyarakat. Penyebaran informasi palsu, penipuan di internet, ujaran kebencian, dan diskriminasi merupakan beberapa alasan pentingnya sosialisasi keempat pilar.
Lebih jauh Sofyan mengatakan sosialisasi empat pilar kebangsaan ini mengingatkan komitmen untuk tetap menjungjung tinggi nilai-nilai kebangsaan terutama bagi para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.
“Kita harus tetap produktif dan mampu meningkatkan kompetensi diri kita dalam situasi apapun. Mahasiswa harus mampu menyerap nilai-nilai kebangsaan agar memiliki semangat dan mampu memberikan kontribusi terbaik bagi negeri ini,”jelasnya.(Siong)