seputar – Jakarta | Kasus duit nasabah bank raib kembali terjadi. Kali ini seorang perempuan nasabah PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN).
Mengutip CNBC, Rabu (29/3/2023), viral video nasabah itu mengamuk di kantor Bank BTN. Ia mengaku dana tabungan miliknya yang disimpan di BTN hilang.
Dari video itu, ibu-ibu itu mengaku sudah mengikuti proses pengembalian dananya dan sudah delapan bulan menunggu dananya kembali. Tapi hingga kini belum ada penyelesaian atas permasalahannya.
“Kembalikan dana saya, dana saya itu 8 bulan pak, itu uang warisan keluarga. Pulangkan dana saya,” kata nasabah itu.
Nasabah itu mempertanyakan mengapa pihak bank tak kunjung menyelesaikan masalah yang dialaminya. Ia mencecar pertanyaannya kepada seorang pegawai BTN yang terekam dalam video itu.
“Kenapa BTN bukan ada masalah langsung proses? Kenapa BTN sudah mau RUPS baru mau proses. Kenapa? Why? You tell me why!” tanya nasabah itu.
Ia bahkan meminta pegawai BTN untuk memanggil para direksi perusahaan perbankan pelat merah itu untuk turun menghadapinya. Sebab pegawai itu disebutnya bukan pengambil keputusan dalam masalah ini.
Sehari setelah video itu viral, pihak bank membenarkan bahwa ibu-ibu itu merupakan nasabah BTN.
“Bahwa benar seorang wanita yang videonya viral merupakan nasabah Bank BTN,” ujar Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul dalam keterangan resminya yang diterima Senin (20/3/2023).
Chaerul menyampaikan nasabah dalam video tersebut baru melengkapi sebagian bukti pendukung klaim saldo rekeningnya pada awal Maret 2023. Klaim saldo yang diajukan nasabah ternyata tidak sesuai dengan pencatatan yang ada pada bank.
Menurutnya, ada kejanggalan dalam laporan pengaduan nasabah dimana saldo rekening yang diklaim berubah-ubah. Maka dari itu, pihak Bank BTN telah melaporkan permasalahan tersebut ke aparat penegak hukum.
“Saat ini BTN telah melaporkan kepada aparat penegak hukum tentang permasalahan ini guna tindak lanjut mendapatkan fakta yang sesungguhnya,” katanya.
Chaerul menegaskan jika dalam proses hukum dapat dibuktikan bahwa nasabah tidak terlibat fraud atau tidak terdapat kelalaian nasabah dan bank terbukti lalai atau terdapat penyalahgunaan dana nasabah oleh pegawai, maka BBTN akan bertanggung jawab mengganti dana nasabah.
Tanggapan BTN
Pihak BTN menyebut ada kejanggalan pada laporan tersebut, hal ini karena laporan yang sampai ke BTN selalu berubah-ubah dan tidak konsisten.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan jika kejanggalan ini terlihat dari tidak adanya buku tabungan sampai kartu ATM yang dibawa oleh nasabah tersebut.
“Tapi kami sampaikan ada beberapa kejanggalan. Pertama, angka yang mereka sampaikan berubah-ubah setiap hari. Awalnya Rp 7 miliar, lalu Rp 11 miliar, lalu Rp 19 miliar dan Rp 25 miliar, kemudian balik lagi ke Rp 8 miliar,” kata dia dalam RDP dengan Komisi VI DPR.
Nixon menyebutkan, nasabah itu juga tak bisa membawa dan menunjukkan buku tabungan, kartu ATM, dan bukti lainnya. “Tidak ada sama sekali, kita sudah cek tidak ada transaksinya, jadi ini lagi kami tangani,” ujar dia.
Dia menambahkan, petugas yang pernah berinteraksi dengan nasabah tersebut sudah lama pensiun. BTN berupaya untuk mempertemukan antara petugas dan nasabah.
“Tapi dari yang bersangkutan (nasabah) kalau kami coba pertemukan tidak mau. Jadi ini ada kesalahan teknis. Kita juga sudah tawarkan ke aparat hukum tidak mau juga, jadi akhirnya kami yang laporkan ke aparat hukum, termasuk terlapor mantan pegawai kami,” jelasnya.
Nixon menyebut jika memang ada kesalahan di pihak bank, BTN siap mengganti dana tersebut. “Kami sudah sampaikan, jika kita bersedia mengganti, apabila ada kesalahan di bank atau petugas. Kita pasti bayar, tapi kalau tidak ada bukti ini yang sulit,” jelas dia. (CNBC/detik)