Jakarta – Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, telah menyatakan keadaan darurat di daerahnya dan menerapkan jam malam pada hari Selasa (10/6) sebagai respons terhadap keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Karen menginformasikan bahwa jam malam ini akan berlaku mulai Selasa pukul 20. 00 hingga Rabu pukul 06. 00 sesuai dengan waktu setempat.
“Saya menggunakan kewenangan saya sebagai wali kota untuk memberlakukan jam malam di Pusat Kota Los Angeles guna mengekang pelaku kejahatan yang tidak mendukung komunitas imigran,” kata Karen, dikutip situs resmi pemerintah daerah Los Angeles.
Pernyataan yang disampaikan oleh Karen mengacu pada tindakan serta kebijakan Trump yang dianggap tidak berpihak pada imigran, terutama dalam penanganan protes di Los Angeles.
Karen kemudian menyarankan agar warga yang tidak tinggal atau bekerja di pusat kota LA untuk menghindari lokasi-lokasi tertentu seperti jalan tol 5, 10, dan 110.
Dia menyatakan bahwa jika ada yang melanggar aturan jam malam, aparat hukum akan menangkap dan mengajukan tuntutan terhadap pelanggar tersebut.
Pemerintah Los Angeles akan berkolaborasi dengan pihak penegak hukum, kepolisian, dan sheriff untuk memantau penerapan aturan jam malam.
Selanjutnya, Karen menekankan bahwa penggerebekan oleh petugas imigrasi dan bea cukai (ICE) serta pengerahan pasukan Garda Nasional harus segera dihentikan.
Dia juga memberikan penghargaan kepada Gubernur California Gavin Newsom yang vokal menentang cara Trump menangani protes di Los Angeles.
“Saya berterima kasih kepada Gubernur atas kerja samanya dan khususnya berterima kasih kepada petugas dan deputi negara bagian dan lokal yang bekerja tanpa lelah untuk menjaga keamanan Los Angeles.”
Los Angeles bergejolak saat warga berdemonstrasi menuntut pembebasan warga yang ditangkap ICE pada pekan lalu.
Mereka juga menyebut kebijakan imigrasi Trump melanggar hak asasi manusia.
Mulanya demonstrasi berlangsung damai. Namun, situasi berubah ketika Trump mengirim ribuan pasukan Garda Nasional ke Los Angeles tanpa izin gubernur dan wali kota.
Saat demo tak kunjung reda, Trump berencana menambah 2.000 personel Garda Nasional dan 700 marinir.(sg/cnni)