Sabtu, November 1, 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini
Iklan PT Indako Trading Coy
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
Portal Media Online Berita Hari Ini

Berita Utama SeputarSumut

Beranda Politik

DPRD Sumut: Kurikulum Sekolah Rakyat Wajib Diperkuat untuk Pemerataan Akses

Oleh Redaksi 02
Jumat, 31 Oktober 2025
Anggota Komisi E DPRD Sumatera Utara (Sumut), Meryl Rouli Saragih.(Istimewa)

Anggota Komisi E DPRD Sumatera Utara (Sumut), Meryl Rouli Saragih.(Istimewa)

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Medan, SeputarSumut – Anggota Komisi E DPRD Sumatera Utara (Sumut), Meryl Rouli Saragih, mendesak pentingnya peningkatan kualitas kurikulum serta Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjalankan program pendidikan Sekolah Rakyat (SR).

“Kita harus pastikan sumber daya yang mumpuni dapat mengeksekusi dan mengimplementasikan sekolah rakyat dengan benar secara tepat sasaran. Sehingga target dan Key Performance Indicator atau Indikator Kinerja Utama dapat tercapai,” kata Meryl, seperti dikutip dari Mistar, Jumat (31/10/2025).

Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa setiap anak diyakini berhak mendapatkan pendidikan berkualitas, terlepas dari apakah itu melalui jalur formal atau alternatif. Oleh karena itu, monitoring dan evaluasi secara berkala sangat diperlukan guna memastikan kurikulum pendidikan Sekolah Rakyat dapat berjalan dengan efektif.

Kurikulum Sekolah Rakyat, jelas Wakil Sekretaris PDI Perjuangan Sumut itu, lahir dari semangat pemerataan akses dan pemberdayaan masyarakat. Ia menuturkan, kurikulum jenis ini memiliki perbedaan mendasar dengan kurikulum formal yang selama ini berbasis standar nasional.

“Sekolah Rakyat biasanya menerapkan pendekatan yang lebih kontekstual, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Perbedaan kurikulum itu juga mencakup beberapa aspek,” tambahnya.

Berita Terkait

DPRD Sumut Akan Bentuk Pansus PAD Usai Nataru, Dorong Peningkatan Pendapatan Daerah

20 Tahun Menanti! SDN Paya Geli Akhirnya Direvitalisasi Berkat Sofyan Tan

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

Salah satu perbedaan kurikulum, papar Meryl, adalah penyesuaian materi dengan konteks lokal dan kearifan daerah, mencakup realitas sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat setempat.

“Ini penting agar pendidikan tidak terputus dari kehidupan nyata masyarakat, khususnya di Sumatera Utara yang kaya budaya dan karakter lokal,” ucap Meryl.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pendekatan humanis dan partisipatif menjadi titik berat Sekolah Rakyat. Proses pembelajaran dilakukan secara interaktif untuk membangun kesadaran kritis, empati sosial, karakter, dan kepemimpinan.

“Murid dari sekolah rakyat itu tidak hanya diberi materi, tetapi juga dilibatkan dalam proses berpikir, berdiskusi, dan beraksi. Sehingga mereka dilatih beradaptasi secara maksimal,” ujarnya.

Selain itu, pemberdayaan dan kemandirian melalui Sekolah Rakyat menekankan pada keterampilan hidup (life skills), kecakapan vokasional, dan kesiapan bersosial. Ia menyatakan bahwa hal ini selaras dengan prinsipnya.

“Ini sejalan dengan prinsip saya bahwa pendidikan harus memampukan, bukan sekadar mengajarkan,” katanya.

Kehadiran Sekolah Rakyat, kata Meryl, adalah untuk memastikan setiap anak, khususnya dari keluarga kurang mampu, dapat terus mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Ia melanjutkan, “Maka saya mendukung inisiatif pendidikan kerakyatan yang mampu memperluas akses, menguatkan karakter, serta membentuk generasi yang sadar sosial, mandiri, dan berdaya.”

Meryl menekankan, meskipun kurikulum nasional sudah terstruktur dan memiliki standar kompetensi yang baik, Sekolah Rakyat hadir sebagai alternatif yang lebih fleksibel, terutama bagi wilayah dengan akses pendidikan yang terbatas di Sumut.(*/mst)

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

ArtikelPopuler

  • Anggota DPRD Kota Medan Binsar Simarmata saat mengelar Sosper Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2021 di Lapangan Bola Jalan Luku I, Kota Medan, Sabtu (25/10/2015).(Ist)

    Di Sosper Binsar Simarmata Kelurahan Kwala Bekala Butuh SMP Negeri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalur Sutera Energi: Kisah Baja, Ombak 9 Meter, dan Digitalisasi di Jantung Armada Maritim Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Anggota DPR dr Sofyan Tan Tinjau Sekolah di Deli Serdang, Pastikan Revitalisasi Tepat Sasaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tantangan Pendidikan Generasi Z & Alfa: DPR Soroti Peran Guru & Kesejahteraan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 20 Tahun Menanti! SDN Paya Geli Akhirnya Direvitalisasi Berkat Sofyan Tan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Portal Media Online Berita Hari Ini

SeputarSumut.com berita terkini Sumatra Utara info Medan, ekonomi, ragam, olahraga, politik, daerah, nasional, internasional, hiburan.

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Pernyataan Penyangkalan
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan

@ 2020 SeputarSumut.com

Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.