seputar – Jakarta | Seorang dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berinisial DA diduga melakukan aksi pelecehan seksual terhadap mahasiswinya. Pelecehan seksual itu dilakukan dengan cara mengirim pesan melalui WhatsApp berupa rayuan atau (sexting).
Kepala Media Humas UNJ, Syaifudin menuturkan, sampai dengan saat ini jumlah mahasiswi yang melapor pernah mendapatkan perilaku tak menyenangkan dari DA berjumlah 10 orang.
“Untuk sejauh ini ada 10 orang yang melapor pernah di-Whatsapp dengan nada sensual atau sexting ya,” kata Syaifudin, Minggu (12/12/2021).
Dia mengatakan, mayoritas dari korban banyak yang sudah berstatus alumni. Menurut dia, bagi para alumni yang butuh perlindungan, petinggi UNJ mempersilahkan para korban melapor ke fakultas.
“Untuk korban karena banyak yang sudah alumni, jadi pimpinan mempersilahkan mereka ke fakultas jika memang butuh perlindungan dan penanganan,” jelasnya.
Kemudian, sambung Syaifudin, untuk para korban yang masih berstatus mahasiswa, pihaknya berjanji terus memantau perkembangan kasus tersebut. Dia memastikan, UNJ bakal memberikan perlindungan bagi mereka yang mengalami trauma.
“Begitu juga dengan korban berstatus mahasiswa, diberikan jaminan perlindungan dan penanganan bagi mereka yang mengalami trauma,” pungkasnya.
Bilang I Love Kamu hingga Ajak Nikah
Tangkapan layar percakapan antara DA dengan mahasiswa viral di media sosial (Medsos).
Dalam percakapan yang tertulis tanggal 16 November 2018 itu, salah seorang mahasiswi bertanya apakah yang bersangkutan bersedia memberikan bimbingan skripsi kepadanya. Kendati demikian, bukannya mendapat jawaban, mahasiswi tersebut malah mendapatkan pesan nyeleneh seperti mengajaknya menikah.
“Walaikumsalam Ay**sha. I LOVE kamu… Mau kah km menikah dg saya.?” kata DA membalas pesan.
Masih dari tangkapan layar, mahasiswi tersebut tak membalas lebih lanjut pesan dari sang dosen. Akan tetapi, kelakukan aneh DA tak berhenti sampai disitu.
Satu hari kemudian, tepatnya 17 November 2018, DA kembali mengirimkan pesan dengan menyebut kata “sayang” di dalamnya. Pesan dari DA dikirim dari pagi hingga malam hari.
“Sayangku… bangun… yuk sholat subuh,” tulis DA pukul 05.52.
“Slamat malming yg indah,” tulis DA lagi pukul 16.39.
“Ay**sha,” tegur DA di pukul 22.14.
DA terus mengirimkan pesan yang tak ada kaitannya dengan bimbingan skripsinya hingga 26 Januari 2019. DA menyebut bahwa lamarannya kepada mahasiswi itu tak mendapat jawaban.
“Gimana nasib hubungan kita…? Kamu ga ada respons positif…,” tutur DA.
(okezone)