Kamis, Juni 12, 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini
Iklan PT Indako Trading Coy
  • Beranda
  • Terbaru
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terbaru
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
Portal Media Online Berita Hari Ini
Beranda Ekonomi

LG Mundur dari Megaproyek Ekosistem EV di Indonesia

oleh Redaksi 15
Minggu, 27 April 2025, 10:22 WIB
Ilustrasi.

Ilustrasi.

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Jakarta – Perusahaan multinasional asal Korea Selatan, LG, memutuskan menarik diri sebagai investor megaproyek rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) senilai Rp130 triliun di Indonesia.

Langkah tersebut menuai sorotan karena terjadi di tengah upaya pemerintah mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai.

Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy

Proyek bernilai jumbo tersebut sebelumnya disepakati pada akhir 2020 dan LG Energy Solution didapuk sebagai ketua konsorsium investasi itu.

Melalui proyek tersebut, pemerintah Indonesia dan konsorsium besutan LG berniat membuat ekosistem dan rantai pasok secara menyeluruh dalam penyediaan baterai kendaraan listrik dari hulu ke hilir. Ini mencakup seluruh proses, mulai dari pengadaan bahan baku, produksi prekursor dan katoda, sampai pembuatan sel baterai.

Namun, lima tahun berselang usai kesepakatan, kabar mundurnya LG dari proyek ini mencuat melalui media nasional Korea Selatan, Yonhap, pada Jumat (18/4).

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

Media itu mengumumkan langkah LG beserta kroninya yakni LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp dan sejumlah mitra lain resmi menarik diri dari Indonesia.

Menurut Yonhap, alasan di balik mundurnya LG adalah pertimbangan kondisi pasar dan lingkungan investasi.

“Kami memutuskan untuk keluar dari proyek,” kata seorang pejabat LG Energy Solution dikutip Minggu (24/4).

Mereka juga menjelaskan ada pergeseran dalam lanskap industri, khususnya sektor kendaraan listrik. LG mengamati ada perlambatan sementara dalam hal permintaan EV pada tingkat global.

Pihak konsorsium itu juga mengaku sudah berdiskusi dengan Pemerintah Indonesia sebelum mengambil keputusan. Kendati begitu, LG dkk tidak merinci siapa pihak yang dimaksud dalam pembicaraan untuk pengambilan keputusan penting batalnya investasi ini.

Meski mundur dari megaproyek ini LG memastikan proyek produksi baterai kendaraan listrik bersama Hyundai di Indonesia yang sudah ada tetap berjalan.

Kedua perusahaan diketahui telah mendirikan perusahaan sel baterai mobil listrik bersama yang dinamakan PT HLI Green Power.

HLI dirancang sebagai produsen sel baterai dengan kapasitas tahap pertama sebanyak 10 GWh dan nilai investasi mencapai US$1,1 miliar dolar.

Industri sel baterai ini akan memasok kebutuhan 150 ribu hingga 170 ribu unit kendaraan bermotor listrik melalui PT Hyundai Energy Indonesia selaku industri baterai pack yang memiliki kapasitas produksi 120 ribu pack baterai kendaraan bermotor listrik dengan total investasi sebesar Rp674 miliar.

BacaJuga

Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Rp18.000 per gram

Strategi Marketing 5.0 PGN Dorong Lonjakan Pendaftaran Pelanggan Gas Bumi

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Menjadi Rp1,910 juta per gram

Rupiah Naik Sedikit Menjadi Rp16. 273 per Dolar AS Pagi Ini

44.168 Pelanggan Manfaatkan Layanan Kereta Api Selama Libur Panjang Idul Adha

Volume Penumpang Kereta Api di Sumatera Utara Meningkat 29%

Hari Ketiga Masa Libur Idul Adha, 24.506 Orang Gunakan KA di Sumut

Jasa Marga Catat 12.550 Kendaraan Lewati Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi saat Idul Adha

Menyikapi keputusan LG, pemerintah menjamin proyek Rp130 triliun untuk hilirisasi baterai EV tetap berjalan sesuai rencana. Bahkan konsorsium ini telah menemukan mitra anyar pengganti LG, yaitu Huayou.

Huayou merupakan perusahaan yang bergerak dalam kegiatan penelitian, pengembangan, dan manufaktur material baterai lithium-ion energi serta material kobalt. Perusahaan ini berkantor pusat di Tongxiang Zhejiang, Tiongkok.

“Ini tidak mengganggu dari target program pengembangan EV di Indonesia. Akselerasi pengembangan untuk ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tetap berjalan sesuai perencanaan dan targetnya, apalagi sudah ada yang berproduksi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.

Agus juga tak ambil pusing dengan keputusan LG. Ia menyebut mundurnya sebuah perusahaan dalam level konsorsium merupakan hal lumrah.

Hal senada turut dikatakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Menurut Bahlil penggantian investor merupakan proses dinamika yang biasa terjadi dalam proyek berskala besar. Tapi yang terpenting, kata dia, komitmen pemerintah selalu menjaga kesinambungan proyek hilirisasi baterai kendaraan listrik.

“Yang penting bagi kami semua mitra tetap berkomitmen, dan pemerintah hadir untuk memastikan proses transisi berlangsung lancar. Proyek ini sudah berjalan, sebagian telah diresmikan dan mulai produksi, dan sisanya akan terus kami kawal hingga tuntas sesuai target. Tidak ada yang berubah dari tujuan awal yaitu menjadikan Indonesia sebagai pusat industri kendaraan listrik dunia,” ucap Bahlil.

Bahlil melanjutkan nantinya para pemangku kepentingan juga akan bekerjasama lintas sektor untuk memastikan seluruh proyek Grand Package tersebut terealisasi tepat waktu dan sesuai standar.(CNN)

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

ARTIKELPOPULER

  • HUT Kota medan

    Medan Akan Jadi Kota Global, Bobby Ingatkan ASN Jauhi Narkoba-Judi Online

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan Sidikalang – Medan yang Amblas Sudah Bisa Dilintasi Kenderaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fahzren Preman Orang Utan Haven, Sambut Rombongan Sofyan Tan dan Bupati Deli Serdang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pohon Besar Jatuh, Jalan Sumatera Medan-Aceh Terhambat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sofyan Tan: Soekarno Pernah Tegaskan Tak Biarkan Alam Dikeruk Sebelum Rakyat Berpendidikan Tinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Portal Media Online Berita Hari Ini

SeputarSumut.com berita terkini Sumatra Utara info Medan, ekonomi, ragam, olahraga, politik, daerah, nasional, internasional, hiburan.

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Pernyataan Penyangkalan
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terbaru
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan

@ 2020 SeputarSumut.com