seputar-Medan | Perayaan sembahyang ulang tahun Dewa Zhang Tien She atau Dewa Guru Langit yang digelar pada 13 Juni 2025 berlangsung meriah di Vihara Setia Buddha Jalan Tirtosari No 73 D-E Kecamatan Medan Tembung. Acara keagamaan tahunan ini dipadati oleh para tamu dan kerabat dari berbagai daerah di Sumatera Utara yang datang berbondong-bondong untuk mengikuti prosesi sembahyang dan pemasangan lilin.
Pengelola Vihara Setia Buddha, Berry CWT mengatakan dalam perayaan ultah Dewa Zhang Tien She pihaknya melakukan ritual penuh filosofi dalam ajaran Buddha sekaligus mendoakan bangsa dan negara agar terhindar dari segala bentuk bencana.
“Acara hari ini tidak hanya menjadi ajang keagamaan, tetapi juga mempererat tali persaudaraan dan menjaga tradisi budaya Tionghoa yang telah berlangsung secara turun temurun serta wujud rasa syukur umat yang bernaung di Vihara Setia Buddha,” kata Berry CWT.
Dalam perayaan ultah Dewa Zhang Tien She yang berlangsung hingga sore itu Berry CWT mengucapkan terima kasih kepada panitia dan sejumlah donatur yang telah ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada panitia perayaan ultah Dewa Zhang Tien She dan sejumlah donatur yang telah ikut berpartisipasi dalam memberikan bantuan untuk kesuksesan acara di vihara ini hingga membantu masyarakat kurang mampu. Semoga sukses selalu, rejeki berlimpah dan panjang usia,” ucap Berry CWT.
Zhang Tian She Pendiri Agama Dao-jiao
Dalam kesempatan itu, Berry memaparkan, Dewa Zhang Tian She merupakan pendiri agama Dao-jiao (Too Kauw)yang memiliki nama asli Zhang Da o Ling.
“Beliau adalah keturunan ke-8 dari Zhang Liang, seorang ahli strategi pada permulaan dinasti Han. Zhang Dao Ling dilahirkan pada tahun 35 Masehi, masa pemerintahan Kaisar Guang Wu dari dinasti Han, di Tian Mu Shan, Propinsi Zhe Jiang,” ungkap Berry yang juga hobi olahraga golf ini.
Masih kata Berry, dalam usia yang sangat muda, 7 tahun, beliau telah berhasil memahami Dao-de-Jing (Too Tek King) dari Lao Zi. Beberapa kali ia menolak panggilan pihak penguasa untuk menjadi pegawai negeri. Seluruh perhatiannya ditumpahkan pada pelajaran kebatinan dan semedi.

“Selanjutnya beliau tinggal di pegunungan He Ming Shan di propinsi Si Chuan, Tiongkok Barat Daya dan bertapa di sana, sambil mempelajari cara membuat obat panjang umur,” imbuhnya.
Berry melanjutkan, pada suatu hari, selagi beliau membuat obat panjang umur Long Hu Dan (Liong Houw Tan), seorang malaikat menampakkan diri dan menyuruhnya pergi ke gunung Song Shan, di provinsi Henan.

Di Song Shan di dalam sebuah gua batu, beliau menemukan kitab kuno peninggalan Tiga Kaisar (Sam Hong) dan pedupaan peninggalan kaisar Huang Di (Oei Tee). Setelah mempelajari isi kitab-kitab kuno itu, beliau dapat terbang dan mempunyai pendengaran sampai ke tempat yang jauh, lebih dari itu beliau juga dapat meninggalkan raganya (meraga sukma).
Ditambahkannya, beliau lalu menunaikan tugas yang telah diberikan oleh Penguasa langit melalui seorang malaikat, untuk menaklukkan para siluman dan malaikat-malaikat yang membangkang.(Siong)