Batang Toru, SeputarSumut – PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe, kembali menunjukkan komitmennya melalui program Operasi Katarak Gratis “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia”. Tahun ini, program tersebut menargetkan 1.400 mata dan diselenggarakan di lima rumah sakit yang tersebar di Sumatra Utara, termasuk di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Pematangsiantar, dan Medan.
Program ini akan berlangsung selama 17 sesi operasi mulai 26 September hingga 30 November. Lokasi pelaksanaannya mencakup RS Bhayangkara Batang Toru (26–28 September & 3–5 Oktober), RSUD Pandan (17–19 Oktober), RSUD Sipirok (24–26 Oktober), RS Mata Siantar (21–23 November), dan ditutup di RS Mata Mencirim 77 Medan (29–30 November).
General Manager Operations & Deputy Director Operations PT Agincourt Resources, Rahmat Lubis, mengatakan program operasi katarak gratis ini merupakan kontribusi nyata perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat prasejahtera yang memiliki akses terbatas pada layanan kesehatan mata.
“Melalui operasi katarak, kami ingin membantu masyarakat mendapatkan kembali penglihatan mereka sehingga dapat menjadi lebih produktif dan mandiri, serta memberikan dampak positif bagi keluarga dan komunitas,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa program kesehatan yang sudah dimulai sejak 2011 ini adalah bagian integral dari strategi keberlanjutan perusahaan.
Senior Manager Community PT Agincourt Resources, Christine Pepah, menambahkan bahwa tahun ini PTAR kembali bekerja sama dengan RS Mata Mencirim 77 Medan. Selain operasi, PTAR juga mengadakan Pekan Informasi Kesehatan Mata di Sopo Daganak, Batang Toru, pada 22 Agustus 2025.
“Kami berupaya untuk meningkatkan kesehatan mata masyarakat secara menyeluruh, mulai dari sosialisasi hingga penanganan medis, agar manfaatnya berkelanjutan,” tutur Christine.
Pencegahan dan Perawatan: Pentingnya Deteksi Dini
Dalam kegiatan Pekan Informasi Kesehatan Mata, Direktur RS Mata Mencirim 77 Medan, dr. Syarifuddin A., Sp.M, menjelaskan beberapa gejala katarak, seperti pandangan yang mulai kabur, perubahan ukuran kacamata yang sering, kesulitan melihat di malam hari, hingga munculnya lingkaran cahaya saat melihat sumber cahaya.
“Pekerjaan yang sering terpapar sinar matahari juga dapat meningkatkan risiko katarak. Pasien biasanya juga merasa warna terlihat pudar serta objek yang tampak ganda,” jelasnya.
Untuk operasi, pihaknya akan menggunakan teknik Manual Small Incision Cataract Surgery yang hanya membutuhkan sayatan kecil dan waktu pengerjaan sekitar 10 hingga 15 menit. Masa pemulihan umumnya berlangsung sekitar satu bulan.
Kisah Sukses: Umar Siregar Mendapatkan Kembali Kualitas Hidupnya
Program operasi katarak gratis ini telah memberikan dampak nyata, seperti yang dialami oleh Umar Siregar, warga Kelurahan Silandit, Padangsidimpuan. Setelah 15 tahun menderita katarak yang membatasi aktivitasnya, Umar menjalani operasi di Batang Toru pada 2024.
“Rasanya luar biasa sekali. Selama 15 tahun saya kehilangan banyak hal, tetapi berkat program ini saya merasa mendapatkan kehidupan baru,” tutur Umar. Ia kini dapat beraktivitas secara mandiri, bahkan mengendarai sepeda motor.
Kisah Umar menjadi bukti konkret bahwa program operasi katarak gratis PTAR tidak hanya memulihkan penglihatan, tetapi juga mengembalikan harapan dan kemandirian hidup masyarakat.(Siong)
