Medan, SeputarSumut – Dalam suasana penuh khidmat dan kebersamaan, Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) menggelar peringatan Sanghadana Kathina Puja 2569 BE/2025 di Lapangan Basket YPSIM, Sabtu (1/11). Acara ini dihadiri oleh Bhikkhu Sangha, pimpinan dan pengurus yayasan, guru, siswa, dosen, dan mahasiswa Universitas Satya Terra Bhinneka.
Ketua Dewan Pembina YPSIM, yang juga menjabat sebagai Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr. Sofyan Tan, menyampaikan rasa syukur atas pelaksanaan kegiatan Sanghadana Kathina tahunan ini. Beliau menegaskan bahwa YPSIM memiliki komitmen untuk tidak hanya merayakan hari besar agama Buddha, tetapi juga menghormati dan melaksanakan perayaan hari besar keagamaan lainnya, seperti Islam, Kristen, Hindu, dan yang terbaru adalah perayaan Deepavali.
“Puji syukur kepada Bhikkhu Sangha. Kegiatan ini bukan sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga wujud rasa welas asih kepada setiap makhluk hidup di dunia,” ujar Sofyan Tan.
Sanghadana Kathina Puja merupakan kegiatan persembahan yang ditujukan bagi Sangha yang telah menjadi penuntun umat melalui ajaran Dhamma. Melalui kegiatan kebaikan ini, diharapkan nilai kebajikan, persaudaraan, dan toleransi di tengah perbedaan dapat diperkuat. Sofyan Tan juga menekankan bahwa YPSIM berkomitmen mendidik anak-anak agar menjadi cerdas secara intelektual sekaligus kuat secara spiritual, sesuai dengan agama yang dianut masing-masing.
“Di lingkungan YPSIM, hubungan antarsiswa hidup rukun dan damai. Inilah wujud nyata pendidikan toleransi sejak dini,” katanya.
Acara Sanghadana Kathina Puja tahun ini dihormati dengan kehadiran para Bhikkhu terhormat, yakni Bhante Abhivaro, Bhante Kusalacitto, Bhante Hitesaka, dan Bhante Nyanarato.
Dalam nasihat Dhamma yang disampaikannya, Bhante Hitesaka secara khusus menekankan betapa pentingnya berdana yang dilakukan dengan niat murni dan secara langsung (spontan).
“Melakukan sanghadana secara spontan, dengan keyakinan dan kebahagiaan, memberikan pahala yang lebih besar dibandingkan berdana karena ajakan. Berdanalah dengan tangan sendiri, bukan melalui perantara,” tutur Bhante Hitesaka.
Beliau mencontohkan kisah seorang pengusaha yang terlahir di surga pada tingkat yang lebih rendah dari karyawannya. Hal ini terjadi karena pengusaha tersebut sering menyuruh karyawannya menitip sedekah menggunakan uangnya, sementara sang karyawan berdana dengan tangannya sendiri.
“Karena itu, lakukan kebajikan dengan spontanitas, yakinlah pada hukum karma baik, dan lakukan dengan hati bahagia tanpa penyesalan,” pesan Bhante menutup Dhammadesananya.
Turut hadir dalam acara ini Ny. Elinar dr. Sofyan Tan, Anggota Dewan Pembina YPSIM Felix Iskandar Harjatanaya, Ketua YPSIM Finche Kosmanto, Pimpinan Sekolah Sultan Iskandar Muda Edy Jitro Sihombing, Wakil Rektor Universitas ST Bhinneka, serta pimpinan sekolah dan universitas lainnya.
Kegiatan Sanghadana Kathina Puja ditutup dengan acara pemberian dana kepada para Bhikkhu Sangha dan doa bersama yang dipanjatkan untuk kesejahteraan semua makhluk.(Siong)

