Jakarta, SeputarSumut – Hubungan diplomatik Indonesia dan Belanda menunjukkan kemajuan signifikan. Pemerintah Belanda telah menyepakati pengembalian sebanyak 30 ribu benda bersejarah milik Indonesia, yang meliputi artefak, dokumen, hingga fosil.
Keputusan bersejarah ini dicapai dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dengan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Den Haag, pada Jumat (26/9).
Detail Kesepakatan dan Tindak Lanjut
Informasi pengembalian benda bersejarah ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Kabinet, Letkol Teddy Indra Wijaya.
“Tadi juga disepakati bahwa Pemerintah Belanda akan mengembalikan sebesar, sebanyak 30 ribu fosil, artefak, dokumen-dokumen budaya-budaya milik Indonesia yang disimpan di sini,” kata Teddy dalam keterangannya, Jumat (26/9).
Menurut Teddy, proses pengembalian ini diharapkan berlangsung cepat karena adanya kesepakatan langsung dari Raja Belanda. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, akan segera menindaklanjuti kesepakatan penting tersebut untuk merealisasikan pengembalian koleksi bersejarah tersebut.
Prabowo: Bukti Hubungan Membaik dan Penghormatan Tinggi
Presiden Prabowo Subianto, setibanya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta pada Sabtu (27/9), menyatakan bahwa komitmen Belanda untuk mengembalikan benda-benda bersejarah ini merupakan bukti nyata hubungan kedua negara berjalan kian membaik.
“Di Belanda saya diterima dengan sangat baik oleh Raja dan Belanda kembalikan 30 ribu item artefak yang mereka bawa dikembalikan ke kita,” ujar Prabowo.
Pertemuan antara Presiden Prabowo dengan Raja dan Ratu Belanda secara bersamaan ini disebut sebagai hal yang jarang terjadi dan menjadi bentuk penghormatan tinggi dari Kerajaan Belanda.
Komitmen Tambahan Ratu Máxima: Bantuan Keuangan Rakyat
Selain kesepakatan pengembalian benda bersejarah, Presiden Prabowo juga mengungkapkan janji penting dari Ratu Máxima. Ratu berencana datang ke Indonesia untuk memberikan bantuan dan saran kepada masyarakat terkait pengelolaan keuangan.
“Ratu juga ternyata seorang ahli dan akan ke sini 25 November untuk diskusi dengan ahli keuangan kita, bagaimana membantu keuangan rakyat yang belum mahir, belum pandai soal keuangan akan dibantu oleh PBB dan sebagainya,” jelas Prabowo. Kunjungan Ratu Máxima ini dijadwalkan pada November 2025.(*/cnni)
