Jakarta, SeputarSumut – Sebanyak tiga ratus tiga puluh satu relawan dan aktivis dari rombongan kapal bantuan kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) dilaporkan telah dijebloskan ke penjara yang terletak di wilayah selatan Israel.
Lembaga bantuan hukum Palestina yang beroperasi di Israel, Adalah, mengonfirmasi pada hari Jumat (3/10) bahwa ratusan kru GSF tersebut telah dipindahkan ke Penjara Ktzi’ot. Penahanan ini dilakukan setelah mereka ditangkap dan dibawa terlebih dahulu ke Pelabuhan Ashdod, Israel.
Adalah menyampaikan pernyataan melalui akun Instagram GSF: “Para peserta dipindahkan dari Ashdod ke Penjara Ktzi’ot di Naqab, tempat sidang pengadilan dimulai tanpa pemberitahuan atau izin ke pengacara mereka. Adalah kini hadir dalam proses persidangan untuk mengupayakan langkah-langkah hukum guna memastikan semua peserta terwakili.” Proses persidangan ini dimulai tanpa izin atau pemberitahuan kepada pengacara mereka.
Menurut laporan dari Adalah, perlakuan represif dialami oleh kru GSF sejak mereka tiba di pelabuhan. Mereka dipaksa berlutut selama berjam-jam dan diikat menggunakan tali zip.
Adalah pun menuntut pembebasan segera atas seluruh kru GSF yang ditahan. Selain itu, mereka juga mendesak agar semua bantuan kemanusiaan yang dibawa oleh para relawan dikembalikan. Adalah menjamin akan terus melakukan kunjungan rutin ke penjara demi melindungi hak-hak seluruh anggota GSF.
Mereka juga menegaskan bahwa seluruh proses penangkapan ini melanggar hukum internasional. “Seluruh proses ini melanggar hukum: intersepsi di perairan internasional merupakan penculikan, dan blokade itu sendiri ilegal. Blokade ini merupakan hukuman kolektif serta alat genosida karena sengaja membuat rakyat kelaparan,” demikian tegas Adalah dalam pernyataannya.
Aksi pembajakan kapal rombongan GSF oleh Israel terjadi pada hari Jumat, saat kapal-kapal tersebut tengah berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Jalur Gaza, Palestina.
Kapal terakhir dari rombongan tersebut, Marinette, dibajak oleh pasukan Israel ketika posisinya berjarak sekitar 75 kilometer dari pesisir barat Gaza, pada hari yang sama.
Sejak 1 Oktober, tercatat total 42 kapal GSF telah dibajak oleh Israel. Dalam serangkaian peristiwa ini, lebih dari 400 aktivis dan relawan telah ditangkap.
Di antara mereka yang ditangkap termasuk aktivis iklim ternama dari Swedia, Greta Thunberg.
Meskipun kapal-kapal GSF telah dicegat dan dibajak oleh Israel, Freedom Flotilla Coalition (FFC) menunjukkan perlawanan dengan mengerahkan sembilan kapal baru. Kapal-kapal ini dikirim untuk bergabung dengan kapal Marinette GSF yang dibajak.
Kesembilan kapal yang baru dikerahkan tersebut kini masih terpantau berlayar di perairan internasional Mediterania. Upaya ini dilakukan untuk mendobrak blokade yang diberlakukan oleh Israel terhadap Gaza.(*/cnni)
