Jakarta, Seputar Sumut – Masyarakat Jawa Barat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terkait lonjakan kasus penyakit mirip influenza yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Barat mengingatkan bahwa peningkatan kasus ini ditandai dengan gejala umum seperti demam, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.
Ketua IDI Jawa Barat, M. Luthfi, pada Jumat (17/10), menjelaskan bahwa kumpulan gejala ini dikategorikan sebagai Influenza-Like Illness (ILI) atau penyakit mirip influenza.
“Penyakit mirip influenza merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang bisa disebabkan oleh virus influenza sendiri atau virus pernapasan lainnya seperti RSV, Rhinovirus, Adenovirus, Parainfluenza, dan Human Metapneumovirus,” ungkap Luthfi mengenai penyebab ILI.
Menurut data sentinel surveillance Kementerian Kesehatan RI, proporsi spesimen positif influenza di tingkat nasional sempat mencapai sekitar 34 persen, angka yang juga mencakup kontribusi dari wilayah Jawa Barat. Meski demikian, Luthfi menambahkan bahwa persentase positif saat ini sudah menunjukkan penurunan menjadi 26 persen.
Walaupun terjadi penurunan angka positif, kondisi ini belum dapat diartikan sebagai status yang sepenuhnya stabil, menurut Luthfi.
Luthfi menjelaskan, gejala penyakit influenza biasanya berlangsung 2 hingga 8 hari, tapi yang kami temukan sekarang cenderung lebih lama.” Durasi yang lebih panjang ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, yaitu adanya sirkulasi peningkatan beberapa virus pernapasan lain di tengah cuaca yang tidak menentu, potensi infeksi sekunder, atau kondisi kesehatan individu yang memang sedang menurun.
Meski terjadi peningkatan kasus, Luthfi menegaskan masyarakat diimbau agar tidak perlu panik. Hal ini disebabkan sebagian besar kasus influenza cenderung bersifat ringan dan dapat pulih hanya dengan istirahat yang cukup. Kendati demikian, kewaspadaan tinggi tetap harus diterapkan, khususnya oleh kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis.
Pola hidup sehat harus selalu dijaga oleh masyarakat untuk memperkuat daya tahan tubuh mereka, demikian imbauan yang disampaikan oleh Ketua IDI Jabar tersebut.
“Pastikan asupan gizi cukup, istirahat yang memadai, dan olahraga teratur. Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang batuk atau demam, gunakan masker di ruang tertutup atau saat sedang sakit, serta rutin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer,” kata Luthfi memberikan panduan pencegahan.
Di samping itu, masyarakat dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis di fasilitas kesehatan jika demam tidak kunjung turun setelah tiga hari atau jika mulai muncul gejala sesak napas. Bagi para tenaga kesehatan, IDI Jabar memberikan pengingat penting agar tetap disiplin menerapkan kewaspadaan standar dan secara rutin melaporkan temuan kasus ILI sesuai dengan mekanisme surveillance nasional.
Luthfi menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya peran serta seluruh pihak: “Langkah sederhana ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit pernapasan yang saat ini sedang meningkat. Kedisiplinan dan kepedulian bersama menjadi kunci untuk menjaga kesehatan masyarakat,” pungkasnya.(*/cnni)