Jakarta, SeputarSumut – Bencana banjir yang melanda Bali pada Rabu (10/9) telah menelan 18 korban jiwa, sementara empat orang lainnya masih dalam pencarian. Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Bali, Pemerintah Provinsi telah menetapkan masa Tanggap Darurat Bencana selama satu minggu.
Menurut I Wayan Suryawan, Kepala UPTD Pengendalian Bencana Daerah BPBD Provinsi Bali, jumlah korban meninggal terbanyak berada di Kota Denpasar. “Korban meninggal dunia tercatat 18 orang, dengan 12 di antaranya di Kota Denpasar, tiga di Kabupaten Gianyar, dua di Kabupaten Jembrana, dan satu di Kabupaten Badung,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/9).
Data kerusakan akibat banjir dan tanah longsor tersebar di berbagai wilayah:
- Titik Banjir: Tercatat ada 521 titik banjir, dengan sebaran terbanyak di Kabupaten Karangasem (279), Kota Denpasar (81), dan Kabupaten Jembrana (63).
- Tanah Longsor: Bencana tanah longsor terjadi di 95 lokasi, mayoritas di Kabupaten Tabanan (44) dan Karangasem (27).
- Pohon Tumbang: Ada 51 kejadian pohon tumbang, terbanyak di Kabupaten Tabanan (17) dan Karangasem (15).
- Kerusakan Infrastruktur: Jembatan putus atau rusak ditemukan di empat lokasi, sementara jalan jebol terjadi di tujuh titik. Tembok bangunan dan saluran irigasi yang jebol mencapai 87 titik, terutama di Kabupaten Badung dan Karangasem.
Selain itu, I Wayan Suryawan menyampaikan bahwa ada 179 orang yang mengungsi di empat posko di Kota Denpasar. Posko-posko tersebut berada di Balai Masyarakat Pemaksan Jero Batu Sri, Posko Jalan Sutomo, Posko Cokroaminoto, dan Kantor Desa Tegal Kerta.(*/cnni)
