Rabu, November 19, 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini
Iklan PT Indako Trading Coy
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
Portal Media Online Berita Hari Ini

Berita Utama SeputarSumut

Beranda Internasional

Ancaman PHK Massal Hantui 750 Ribu Pegawai Federal di Tengah Shutdown Trump

Oleh Redaksi 15
Sabtu, 11 Oktober 2025
Gedung Putih kini mengumumkan telah memulai PHK massal terhadap pegawai federal.(Foto: Anadolu)

Gedung Putih kini mengumumkan telah memulai PHK massal terhadap pegawai federal.(Foto: Anadolu)

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Jakarta, SeputarSumut – Presiden Donald Trump gencar menekan pihak oposisi dari Partai Demokrat untuk mengakhiri shutdown pemerintah yang melumpuhkan layanan publik, di mana Gedung Putih kini mengumumkan telah memulai PHK massal terhadap pegawai federal. Krisis ini diperkirakan memasuki minggu ketiga tanpa adanya tanda-tanda akan berakhir.

Pengumuman bahwa pemerintah telah mulai menindaklanjuti ancaman untuk memecat 750.000 pegawai negeri disampaikan oleh Kepala anggaran Trump, Russ Vought, melalui media sosial pada Jumat (10/10). Vought memimpin Kantor Manajemen dan Anggaran yang mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa PHK tersebut akan substansial. Namun, mereka tidak memberikan angka pasti atau detail departemen mana yang akan paling terdampak.

Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy

Sebagai konsekuensi langsung dari penghentian pendanaan, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan mengatakan telah mulai memecat pekerja non-esensial. Sementara itu, seorang juru bicara Departemen Keuangan AS mengonfirmasi kepada AFP bahwa departemen tersebut telah memulai pengiriman pemberitahuan PHK. Sumber yang mengetahui keputusan kepegawaian di Departemen Pendidikan juga mengindikasikan bahwa para pejabat pendidikan telah mengurangi jumlah tenaga kerja mereka.

Trump telah berulang kali bertemu Vought untuk menentukan “Badan-badan Demokrat mana, yang sebagian besar merupakan penipuan politik,” yang harus menjadi sasaran, menekankan bahwa ia memandang pemangkasan anggaran sebagai cara untuk meningkatkan tekanan pada Partai Demokrat. Para pemimpin Demokrat di Kongres, sebaliknya, menepis ancaman tersebut. Mereka menyebutnya sebagai upaya intimidasi dan mengatakan bahwa pemecatan massal tidak akan diterima di pengadilan.

“Penutupan pemerintah tidak memberi Trump atau Vought kekuasaan khusus baru untuk menyebabkan lebih banyak kekacauan atau secara permanen melemahkan layanan yang lebih mendasar bagi rakyat Amerika,” ujar Patty Murray. Senator utama partai tersebut untuk pendanaan pemerintah menambahkan, “Faktanya adalah pemerintahan ini telah secara sembrono memecat dan mempekerjakan kembali pekerja esensial sepanjang tahun. Ini bukan hal baru, dan tidak seorang pun boleh terintimidasi oleh para penjahat ini.”

Berita Terkait

Ketegangan Memanas! Jepang Peringatkan Warganya di Tiongkok untuk Waspada

​70 Sekolah di Canberra Tutup Akibat Pasir Mainan Terkontaminasi Asbes

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

Selain pegawai sipil, situasi serupa juga dihadapi oleh 1,3 juta personel militer aktif yang akan kehilangan gaji yang seharusnya diterima Rabu depan. Ini menjadi sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah modern penghentian pendanaan pemerintah.

“Suasana hati di Capitol hari ini sungguh muram,” kata Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, dalam konferensi pers yang menandai hari ke-10 shutdown. Meningkatnya ketegangan antara kedua partai semakin terlihat jelas pekan ini, karena Johnson dan senator dari Partai Demokrat berselisih mengenai shutdown di hadapan pers.

Di kesempatan yang berbeda, perdebatan sengit juga terjadi setelah konferensi pers pimpinan DPR dari Partai Demokrat. Perdebatan sengit ini dipicu ketika Anggota Kongres dari Partai Republik, Mike Lawler, menyindir Pemimpin Minoritas DPR, Hakeem Jeffries, atas perannya dalam krisis ini. Dalam ketegangan tersebut, Jeffries meminta Lawler untuk “tutup mulut” sambil saling sindir dan kemudian menyebut senator dari Partai Republik itu sebagai “badut jahat.”(*/cnni)

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

BeritaTerbaru

  • Honda Bikers Day 2025 Gaungkan Semangat Sosial Lewat Dukungan untuk Yayasan Darul Azkia Rabu, 19 November 2025
  • Kolam Detensi Selayang, Solusi Atasi Banjir Medan Rabu, 19 November 2025
  • Atasi Banjir, Dewan Minta Pemko Medan Tertibkan Bangunan Persempit Sungai Rabu, 19 November 2025
  • Spanyol Lolos ke Piala Dunia 2026 Usai Imbang Lawan Turki Rabu, 19 November 2025
  • Ketegangan Memanas! Jepang Peringatkan Warganya di Tiongkok untuk Waspada Rabu, 19 November 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini

SeputarSumut.com berita terkini Sumatra Utara info Medan, ekonomi, ragam, olahraga, politik, daerah, nasional, internasional, hiburan.

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Pernyataan Penyangkalan
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan

@ 2020 SeputarSumut.com

Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.