Jakarta, SeputarSumut – Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar pertemuan dengan seluruh Anggota Bursa (AB) atau perusahaan sekuritas membahas kasus pembobolan Rekening Dana Nasabah (RDN) yang menimbulkan kerugian hingga sekitar Rp70 miliar. Kasus ini melibatkan rekening investor di PT Panca Global Sekuritas, serta rekening di BCA dan RHB Sekuritas di Bank Permata.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang, mengonfirmasi bahwa pertemuan tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan platform masing-masing sekuritas. BEI telah meminta klarifikasi dan memastikan proses tindak lanjut terus berjalan.
“Bursa sudah melakukan sidak dengan komunikasi langsung ke pihak terkait, termasuk mengumpulkan seluruh Anggota Bursa (AB) dalam pertemuan. Poinnya adalah bagaimana menjaga ke depan, termasuk memastikan keamanan data nasabah,” ujar Kristian kepada wartawan, Jumat (19/9).
Kristian menambahkan bahwa pertemuan dilakukan secara fisik dan BEI menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menjaga keamanan sistem perdagangan. Meskipun pemilihan vendor sistem tetap menjadi kewenangan masing-masing Anggota Bursa, BEI terus memantau dan mendorong peningkatan standar keamanan.
Menanggapi kepanikan sebagian investor, BEI mengimbau agar nasabah aktif menjaga keamanan akun, salah satunya dengan mengganti kata sandi (password) secara berkala.
“Kadang serangan bisa terjadi karena kelemahan penggunaan password. Jadi sebaiknya rutin diganti untuk mencegah risiko,” kata Kristian.
Ia juga mengingatkan bahwa hacker bisa saja telah masuk ke dalam sistem sejak lama tanpa terdeteksi. Karena itu, koordinasi antar-Anggota Bursa dan dengan BEI menjadi sangat penting untuk memperkuat sistem keamanan secara keseluruhan.
BEI berkomitmen terus melakukan pengawasan dan memastikan seluruh pihak terkait mengambil langkah-langkah preventif guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.(*/emt)
