Medan, SeputarSumut – Kinerja ekspor Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat tren yang sangat positif pada periode Januari hingga Agustus 2025.
Merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, menunjukkan peningkatan nilai ekspor 10 golongan barang utama mencapai 32,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Kepala BPS Sumut Asim Saputra mengatakan, peningkatan signifikan ini didorong oleh kontribusi masif dari Sektor Industri. Kontribusi nilai ekspor pada sektor ini mencapai 92,79 persen dari total ekspor Sumut sepanjang Januari–Agustus 2025. Sektor vital ini membukukan kenaikan signifikan sebesar US$1.393,55 juta (22,03%).
Sementara itu, Sektor Pertanian juga menunjukkan pertumbuhan, naik sebesar US$57,92 juta (10,82%) dibandingkan Januari–Agustus 2024, meskipun kontribusinya relatif kecil, yakni 7,20 persen.
Asim Saputra menyebut, peningkatan tertinggi nilai ekspor tercatat pada golongan Lemak dan Minyak Hewan/Nabati, yang melambung sebesar US$920,41 juta (36,33%). Golongan ini menjadi komoditas penyumbang terbesar di antara sepuluh golongan barang utama Sumut. Diikuti oleh golongan Berbagai Produk Kimia yang naik fantastis sebesar US$347,30 juta (39,79%).
“Kenaikan tajam pada komoditas seperti minyak nabati membuktikan bahwa produk hilirisasi Sumut semakin kompetitif di pasar global,” ujar Asim Saputra di Medan, Jumat (03/10/2025).
Asim Saputra menjelaskan, secara keseluruhan, 10 golongan barang utama telah mampu memberikan kontribusi sebesar 90,16 persen terhadap total ekspor. “Ini adalah sinyal pertumbuhan ekonomi yang kuat,” bilang Asim.
Tiongkok, AS, dan India sebagai Tujuan Utama Ekspor
Asim Saputra juga menjelaskan, pangsa pasar ekspor Sumut terkonsentrasi di tiga negara utama, yakni Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Ketiganya secara kolektif menyumbang 36,17 persen dari total ekspor Sumut, dengan rincian nilai ekspor masing-masing sebesar US$1.343,86 juta, US$1.017,95 juta, dan US$616,54 juta.
“Asia di luar ASEAN masih merupakan kawasan pasar yang paling potensial bagi produk-produk Sumut, menyerap sekitar 36,53 persen dari total barang ekspor kita,” tambah Asim Saputra.
Di kawasan tersebut, selain Tiongkok dan India, pasar seperti Jepang dan Korea Selatan juga menjadi tujuan ekspor yang menjanjikan, dengan nilai ekspor masing-masing US$407,03 juta dan US$201,46 juta.
Kendati tren positif secara umum, Asim Saputra menyoroti adanya penurunan pada beberapa komoditas dan negara tujuan. Selama Januari–Agustus 2025, golongan barang Ikan dan Udang mengalami penurunan nilai ekspor sebesar US$2,32 juta (-1,01%).
Sementara itu, negara tujuan utama yang mencatat penurunan terbesar adalah Rusia, dengan penurunan sebesar US$43,23 juta dibandingkan periode yang sama tahun 2024.(Siong)
