Jakarta – Isu besar mengguncang dunia politik Tanah Air. Pakar militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, mengungkap adanya upaya sistematis untuk menghancurkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Hal ini terungkap dari apa yang disebut sebagai “Dokumen Rusia,” yakni kumpulan dokumen yang sebelumnya dimiliki oleh Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.
Dalam acara On Point with Adisty, pada Sabtu (26/4/2025), Connie menegaskan, “Yang saya lebih concern itu adalah tentang dokumen nomor 7, yaitu penghancuran PDI-P. Jadi memang ada upaya-upaya untuk menghancurkan PDI-P.”
Dokumen Rusia, yang belakangan menjadi sorotan, berkaitan erat dengan kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) Harun Masiku, di mana Hasto kini berstatus sebagai tersangka.
Di tengah panasnya isu ini, Connie memilih langkah tegas: mengembalikan seluruh dokumen tersebut ke PDI-P, melalui Wakil Sekjen Yoseph Aryo Adhi Dharmo pada Jumat (25/4/2025).
Connie menilai, eksistensi partai seperti PDI-P sangat vital untuk keseimbangan demokrasi Indonesia. “Partai seperti ini nggak boleh hilang. Namanya boleh hari ini PDI-P, besok siapa gitu, tapi partai penyeimbang itu nggak boleh hilang kalau negara mau berjalan on the right track,” tegasnya.
Sebanyak 37 dokumen tersebut sebelumnya sempat disimpan di Rusia, tempat Connie mengabdi sebagai Guru Besar di Universitas Saint Petersburg. Kini, setelah dikembalikan ke tangan PDI-P, dokumen-dokumen itu membuka babak baru dalam dinamika politik nasional.
Isu penghancuran PDI-P ini diyakini akan menjadi perhatian utama dalam waktu dekat, terutama menjelang konsolidasi politik nasional. (kompas)
