Yeongdeok – Saat kebakaran melanda sebuah desa pesisir di Korea Selatan, seorang nelayan asal Indonesia bernama Sugianto (31) menunjukkan aksi kepahlawanan.
Ia tanpa ragu berulang kali menggendong warga lanjut usia untuk menyelamatkan mereka dari bahaya.
Dilansir dari Korea JoongAng Daily, Kamis (3/4/2025), kebakaran itu terjadi di sebuah desa di Kabupaten Yeongdeok, Provinsi Gyeongsang Utara.
Api awalnya muncul di Kabupaten Uiseong, lalu menyebar ke Yeongdeok pada 25 Maret sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Sebagian besar penduduk desa tidak mengetahui bahwa api telah mencapai rumah mereka. Ketika kebakaran semakin mendekat, sekitar 60 warga, termasuk banyak lansia, masih tertidur lelap.
Kepala desa, Kim Pil-Kyung (56), langsung mengambil tindakan cepat. Ia keluar rumah setelah mencium aroma aneh dan bergerak ke sisi kanan dermaga.
Sementara itu, Yoo Myeong-shin (56), ketua komunitas nelayan, menuju ke sisi kiri, dan Sugianto (31) bergegas ke tengah desa untuk membangunkan warga.
“Kami sudah siarkan kepada mereka agar segera keluar, tetapi mereka tidak keluar juga. Jadi, kami bertiga membangunkan mereka dengan berteriak dan menyuruh mereka keluar,” ujar Kim.
Sugianto dan Yoo mengetuk pintu rumah para tetangga untuk membangunkan mereka. Berusaha secepat mungkin menyelamatkan para warga dari kobaran api.
Sugianto sendiri bukan orang asing di desa itu. Ia sudah menetap di Korea Selatan selama delapan tahun dengan visa kerja dan telah menguasai bahasa Korea.
Namun, kali ini, berbicara dalam bahasa Korea saja tidak cukup. Lokasi desa yang berada di daerah berbukit membuat lansia kesulitan mengungsi dengan cepat.
Agar proses evakuasi lebih cepat,Sugianto danYoo menggendong warga lansia dan membawa mereka ke tembok laut yang berjarak sekitar 300 meter dari pemukiman.
“Yang saya pikirkan hanyalah bahwa saya perlu menyelamatkan nenek-nenek dan penduduk dengan cepat,” kata Sugianto.
Dalam wawancara dengan penyiar publik KBS, Sugianto mengatakan bahwa ia berhasil membantu sekitar tujuh orang dewasa lanjut usia mengungsi dari kebakaran yang terjadi. Ia sendiri tidak ingat berapa kali harus bolak-balik berlari melintasi desa bersama Yoo.
Bagi Sugianto, kebakaran tersebut merupakan kejadian yang sangat mengerikan. Saat menggendong seorang wanita tua, ia melihat sebuah toko terbakar hebat. Lansia yang ia bawa terbangun ketika mendengar teriakan, “Cepat! Cepat!”
Seorang warga lansia berusia 90-an di Kabupaten Yeongdeok mengungkapkan tanpa bantuan Sugianto, mungkin ada banyak korban jiwa.
“Saya bisa mengungsi dari rumah saya, karena dia berada di depan pintu saya setelah saya bangun dari mendengar teriakan,” kata warga lansia itu.
Sugianto memiliki seorang istri dan anak berusia lima tahun yang saat ini tinggal di Indonesia. Ia berencana kembali ke tanah air dalam tiga tahun ke depan.
“Saya sangat menyukai Korea. Terutama, penduduk desa seperti keluarga,” kata Sugianto. Dia menambahkan bahwa istrinya mengatakan kepadanya bahwa dia bangga padanya.
Para penduduk sangat menghargai keberanian dan ketulusan Sugianto serta Yoo. Beberapa di antara mereka bahkan berharap bisa terus hidup berdampingan dan bekerja bersama orang-orang yang bertanggung jawab seperti Sugianto.
Desa yang dihuni sekitar 60 orang itu akhirnya berhasil dievakuasi dengan selamat ke tembok laut ketika kobaran api dari Uiseong mencapai Yeongdeok.(detik)