Rabu, November 19, 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini
Iklan PT Indako Trading Coy
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
Portal Media Online Berita Hari Ini

Berita Utama SeputarSumut

Beranda Politik

Tragedi Pemerkosaan 98: Diakui BJ Habibie, Dianggap Rumor Oleh Fadli Zon

Oleh Redaksi 15
Rabu, 18 Juni 2025
Sofyan Tan saat menjadi keynote speaker dalam Sarasehan Peringatan Bulan Bung Karno di Kampus Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI), Jln Warakauri, Percut Sei Tua, Deli Serdang, Rabu (18/6).(Ist)

Sofyan Tan saat menjadi keynote speaker dalam Sarasehan Peringatan Bulan Bung Karno di Kampus Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI), Jln Warakauri, Percut Sei Tua, Deli Serdang, Rabu (18/6).(Ist)

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Medan – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan mengaku heran dan tak habis pikir jika Menteri Kebudayaan Fadli Zon masih bersikeras bahwa tragedi 98 yang di dalamnya termasuk kejadian pemerkosaan massal terhadap perempuan sebagai sesuatu yang tidak ada atau rumor.

Padahal peristiwa tersebut telah diakui Presiden BJ Habibie hingga mengeluarkan pernyataan resmi permintaan maaf di hadapan publik.

Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy

“BJ Habibie ketika jadi presiden sudah menyampaikan permohonan maaf atas tragedi 98 yang di dalamnya termasuk adanya pemerkosaan massal. Lalu kenapa Fadli Zon setelah 27 tahun kemudian, justru anggap itu rumor? Aneh sekali,” ujar Sofyan Tan saat menjadi keynote speaker dalam Sarasehan Peringatan Bulan Bung Karno dengan tema Merajut Kebhinnekaan dengan Nilai-Nilai Bung Karno di Kampus Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI), Jln Warakauri, Percut Sei Tua, Deli Serdang, Rabu (18/6).

Sofyan Tan meminta seluruh peserta sarasehan untuk aktif mencari dan melihat rekam sejarah tragedi 98 di berbagai platform media sosial. Lalu diungkap dan di-update kembali agar upaya pembelokan sejarah tidak terjadi.

Seperti diketahui, pada 15 Juli 1998, Presiden ke-3 Republik Indonesia, B. J. Habibie, secara resmi menyampaikan permohonan maaf di hadapan wartawan.

Berita Terkait

DPRD Desak Dinas PKPCKTR Medan SP3 Pembangunan di Lahan Eks Hotel Garuda Plaza

DPRD Medan Sahuti Aspirasi Warga, Minta PT Agro Ray Mas Ditutup

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

Hal itu dilakukannya setelah menerima perwakilan tokoh/aktivis perempuan di Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan.

Permohonan maaf tersebut terkait dengan tragedi 98 dimana di dalamnya terjadi antara lain tindakan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap perempuan di beberapa kota di Indonesia.

Pernyataan Presiden Habibie tersebut dalam dua hari belakangan ini viral kembali di kutip ulang oleh beberapa media online dan tersebar di berbagai platform media sosial.

Seakan masyarakat ingin mengingatkan kembali pemerintahan saat ini agar tidak menghapus peristiwa kekerasan dan pemerkosaan pada 1998 dalam buku sejarah yang sedang ditulis ulang.

Laporan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Kerusuhan Mei 1998 pun saat ini diupdate ulang sejumlah media massa. Dimana tim yang dibentuk oleh Presiden BJ Habibie menemukan adanya tindak kekerasan seksual yang terjadi di Jakarta, Medan, dan Surabaya dalam kerusuhan 1998. 

Bentuk kekerasan seksual itu dibagi dalam empat kategori, yakni pemerkosaan (52 korban), pemerkosaan dengan penganiayaan (14 orang), penyerangan/penganiayaan seksual (10 orang), dan pelecehan seksual (9 orang), serta masih ada korban-korban lainnya.

Sofyan Tan menyampaikan buku sejarah yang ditulis ulang dan akan dicetak pada tahun ini, harus dikoreksi kembali. Komisi X DPR RI sebagai mitra kerja Kementerian Kebudayaan akan memanggil menteri untuk meluruskan sejarah yang ingin dimanipulasi.

Hadir dalam acara sarasehan, Rektor WBI Dr. Jenny Elisabet, Rektor Murni Teguh Dr. Candra Situmeang, narasumber Dr. Aldon Sinaga serta Civitas Akademis Universitas WBI dan Murni Teguh.

Rektor Murni Teguh Dr. Candra Situmeang, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa jika ingin mengenal Bung Karno, sesungguhnya sudah ada pada sosok dr Sofyan Tan. Karena kiprahnya di dunia pendidikan serta bidang lainnya sudah mencerminkan apa yang menjadi pemikiran dan cita-cita Bung Karno dalam menjaga keutuhan bangsa.(Siong)

Tags: Sofyan Tan
Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

BeritaTerbaru

  • Spanyol Lolos ke Piala Dunia 2026 Usai Imbang Lawan Turki Rabu, 19 November 2025
  • Ketegangan Memanas! Jepang Peringatkan Warganya di Tiongkok untuk Waspada Rabu, 19 November 2025
  • Netflix Umumkan ‘Culinary Class Wars 2’: Jadwal Tayang dan Detil Kompetisi Selasa, 18 November 2025
  • Hindari! 4 Minuman Tinggi Purin dan Fruktosa Pemicu Asam Urat Akut Selasa, 18 November 2025
  • Indako Wujudkan Sinergi Bagi Negeri Lewat Penanaman 2.025 Pohon di Teladan Barat Selasa, 18 November 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini

SeputarSumut.com berita terkini Sumatra Utara info Medan, ekonomi, ragam, olahraga, politik, daerah, nasional, internasional, hiburan.

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Pernyataan Penyangkalan
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan

@ 2020 SeputarSumut.com

Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.