Jakarta, SeputarSumut – Kecombrang (Etlingera elatior), yang merupakan tanaman rempah khas Indonesia dari famili Zingiberaceae, umumnya dikenal luas sebagai bahan yang memperkaya cita rasa masakan. Kecombrang telah lama menjadi bagian integral dari kuliner nusantara.
Aroma yang unik dari kecombrang ternyata menyimpan potensi yang jauh lebih besar. Tanaman ini menyimpan sederet khasiat kesehatan yang menjadikannya superfood yang menjanjikan. Manfaatnya beragam, mulai dari potensi mengurangi risiko penyakit kardiovaskular hingga menghambat perkembangan sel kanker.
Popularitas kecombrang sebagai bahan pengobatan tradisional didukung oleh temuan ilmiah mengenai kandungan bioaktifnya yang kaya. Laporan dari AGRIVITA Journal of Agricultural Science menyebutkan, senyawa seperti flavonoid dan antioksidan yang terdapat di dalamnya sangat penting untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Berdasarkan data resmi dari Komposisi Pangan Indonesia, setiap 100 gram bunga kecombrang diperkirakan mengandung 34 kalori. Selain itu, nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, serat, kalium, kalsium, zat besi, serta Vitamin C dan Vitamin B juga terkandung di dalamnya.
Meskipun terlihat kecil, kandungan nutrisi yang tersimpan dalam tanaman kecombrang ini membawa berbagai manfaat besar bagi kesehatan. Berikut adalah rinciannya:
Ragam Manfaat Kecombrang untuk Kesehatan
1. Antikanker
Potensi kecombrang dalam mencegah penyakit kanker sangatlah besar. Berbagai hasil riset menunjukkan bahwa senyawa alami yang ada di dalam kecombrang memiliki sifat antikanker, yang terbukti efektif melawan dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Meskipun studi lanjutan pada manusia masih diperlukan, temuan awal ini menjadikan kecombrang sebagai aset berharga untuk kesehatan.
2. Mencegah Penyakit Kronis dan Peradangan
Senyawa alami, khususnya flavonoid dan terpenoid, bekerja aktif menghambat fungsi enzim pemicu peradangan. Dengan manfaat anti-inflamasi ini, konsumsi kecombrang dapat membantu mencegah penyakit kronis yang terkait dengan peradangan, seperti penyakit Alzheimer dan radang sendi. Selain itu, melimpahnya kandungan fenolik dan flavonoid juga berkontribusi dalam pencegahan penyakit kronis lainnya, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi.
3. Kontrol Asam Urat dan Gula Darah
Dalam hal pengendalian kadar gula darah, kecombrang mengandung senyawa antihiperglikemik yang bermanfaat. Mekanisme kerja senyawa ini adalah memperlambat proses penyerapan karbohidrat dan gula di usus. Sementara itu, kandungan saponin, polifenol, dan flavonoid sangat membantu penderita asam urat, karena berperan aktif mengontrol produksi asam urat yang berlebihan.
4. Mengatasi Panas Dalam dan Masalah Pencernaan
Pemanfaatan kecombrang secara tradisional telah lama dilakukan untuk meredakan panas dalam. Selain itu, sifat antiradang pada kecombrang juga terbukti efektif meredakan sakit tenggorokan. Studi lebih lanjut juga menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang menjanjikan dalam mengatasi masalah perut, termasuk kasus tukak lambung.
5. Mempercepat Penyembuhan Luka
Selain kaya akan sifat anti-inflamasi dan antioksidan, kecombrang juga memiliki sifat antimikroba yang sangat efektif. Sifat antimikroba ini berperan penting dalam mempercepat proses penyembuhan luka, menjadikannya alternatif alami yang menjanjikan untuk perawatan luka.
6. Mengatasi Dehidrasi dan Kesehatan Tulang
Kalsium yang tinggi menjadikan kecombrang ideal untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang sehat. Di sisi lain, kandungan mineral dan air yang ada di dalamnya juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, yang secara otomatis membantu mencegah dehidrasi.
7. Solusi Alami Menghilangkan Bau Badan
Ternyata, aroma harum kecombrang tidak hanya berguna untuk masakan, tetapi juga dapat menjadi solusi alami yang efektif untuk masalah bau badan. Bunga dan batang kecombrang dapat ditumbuk dan digunakan layaknya sabun mandi, memberikan kesegaran alami sepanjang hari.
Tips Mengolah Kecombrang dengan Tepat
Agar manfaat kecombrang dapat diperoleh secara maksimal, berikut adalah tips yang perlu diperhatikan saat memilih dan mengolahnya:
- Pemilihan Bahan: Pilih kecombrang yang masih segar, idealnya yang berwarna merah cerah dan tidak layu. Perlu diketahui, bunga yang sudah mekar akan menghasilkan aroma yang lebih kuat, sedangkan bunga yang masih kuncup aromanya cenderung lebih lembut.
- Kunci Kesegaran: Setelah memisahkan bunga dan batang, pastikan Anda mencucinya hingga bersih. Untuk membantu mengurangi bau langu, kecombrang dapat diremas hingga mengeluarkan air atau direbus sebentar sebelum diolah.
- Prioritaskan Olahan Sehat: Walaupun kaya nutrisi, manfaat kecombrang bisa berkurang jika diolah dengan cara yang tidak sehat, seperti digoreng atau ditambahkan garam secara berlebihan. Disarankan untuk memilih metode pengolahan yang lebih sehat seperti sambal, tumisan, atau sup.
Dengan segudang manfaat kesehatan dan kegunaan yang dimilikinya, kecombrang layak dipandang lebih dari sekadar rempah pelengkap. Kecombrang adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan.(*/cnni)
