Jakarta, SeputarSumut – Badan Anggaran (Banggar) DPR RI merekomendasikan penambahan bantuan minyak goreng bagi 20 juta rumah tangga miskin dan rentan miskin dalam pembahasan APBN 2025. Rekomendasi ini disampaikan dalam rapat kerja pada Kamis (18/9) sebagai upaya menguatkan daya beli masyarakat di tengah indikasi pelemahan ekonomi.
Rekomendasi penebalan stimulus itu disampaikan langsung oleh Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah. Said mengatakan, rekomendasi telah disetujui oleh pemerintah melalui Menteri Keuangan.
“Kami mengapresiasi atas respons langsung Menteri Keuangan untuk menambah penebalan stimulan tersebut,” ujar Said, Kamis (18/9).
Rekomendasi itu diberikan atas sejumlah kondisi, termasuk BPS yang pada Agustus 2025 mencatatkan deflasi sebesar 0,08% secara bulanan (mtm). Hal ini mengindikasikan adanya tekanan daya beli yang terjadi di masyarakat.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau justru memberikan andil inflasi sebesar 0,08%. Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar adalah tomat sebesar 0,10%, dan cabai rawit sebesar 0,07%.
Kondisi berikutnya adalah survei konsumen Bank Indonesia yang menunjukkan bahwa indeks kondisi ekonomi turun dari 106,6 menjadi 105,1 pada Agustus 2025. Di periode yang sama, indeks keyakinan konsumen juga menurun dari 118,1 menjadi 117,2, dengan Indeks Ekspektasi Konsumen turun dari 129,6 menjadi 129,2 pada Agustus 2025.
Selanjutnya, secara bulanan, data BI menunjukkan bahwa Survei Penjualan Eceran (SPE) diindikasikan mengalami kontraksi 4,1% (mtm) pada Juli 2025, lebih dalam dibandingkan dengan Juni 2025 sebesar 0,2% (mtm). Lalu, indeks penjualan riil pada Agustus 2025 diperkirakan masih mengalami kontraksi sebesar 0,3% (mtm), yang merupakan perbaikan dari bulan sebelumnya di angka 4,1% (mtm).
“Atas dasar angka-angka di atas, Banggar DPR bersama pemerintah sepakat bahwa APBN harus berperan penting sebagai kekuatan shock absorber. Sebagai respons cepat menempatkan APBN sebagai peran tersebut, terutama pada tahun 2025, pemerintah telah meluncurkan alokasi anggaran Rp16,23 triliun untuk membiayai stimulus guna mendorong daya beli masyarakat,” tutup Said.,(*/cnni)
