Jakarta, SeputarSumut – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa gempa magnitudo 4,9 di Kabupaten Bekasi dipicu oleh pergerakan sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menuturkan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal. Berada pada 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, gempa tersebut memiliki kedalaman 10 kilometer.
Meskipun dangkal, guncangan gempa terasa hingga sejumlah wilayah, seperti Jakarta, Depok, Bandung, dan Tangerang. “Di Purwakarta, Cikarang, dan Depok, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” kata Daryono. Guncangan serupa juga terasa di Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bekasi Timur.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa. Meskipun demikian, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
”Jauhi kaca dan segala jenis benda yang dapat melukai jika terjatuh akibat guncangan gempa bumi,” kata Muhari.
Ia juga meminta masyarakat yang berada di gedung tinggi untuk tidak menggunakan lift dan memilih tangga darurat. Muhari memastikan, perkembangan situasi di lapangan akan disampaikan secara berkala. “Masyarakat diharapkan tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk potensi gempa bumi susulan,” tambahnya.
Adapun, hingga pukul 20.35 WIB, tercatat satu kali gempa susulan dengan magnitudo 2,1.(*/kmp)
