Selasa, Juni 24, 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini
Iklan PT Indako Trading Coy
  • Beranda
  • Terbaru
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terbaru
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
Portal Media Online Berita Hari Ini
Beranda Ragam

Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Tanpa Konsumsi Gula 30 Hari

oleh Redaksi 15
Selasa, 15 April 2025, 22:17 WIB
Gula.

Gula.

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Jakarta – Mengurangi konsumsi gula memberikan dampak positif yang besar bagi kesehatan. Contohnya, hal ini bisa membantu menjaga berat badan tetap ideal, menurunkan risiko berbagai penyakit, serta menjaga kesehatan gigi. Sekilas, tampaknya mudah dilakukan-cukup dengan menghindari makanan dan minuman yang manis. Namun kenyataannya, jauh lebih kompleks dari itu.

Gula sering kali tersembunyi dalam makanan yang tidak kita duga, seperti saus sambal atau salad dressing. Tak jarang kita mengonsumsi gula berlebih tanpa sadar, karena banyak produk mencantumkan gula dengan nama yang asing di label kemasan.

Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy

“Orang-orang memiliki ketergantungan yang nyata – kecanduan yang nyata terhadap gula,” kata Brooke Alpert, seorang ahli diet dan salah satu penulis buku “The Sugar Detox: Lose the Sugar, Lose the Weight – Look and Feel Great, dikutip dari Mirror.

Oleh karena itu, dibutuhkan tekad yang kuat dan kedisiplinan tinggi untuk memutus ketergantungan terhadap gula. Bagi sebagian orang, ini bukan hanya tentang mengubah pola makan, tapi juga tantangan secara emosional dan mental.

“Semakin banyak gula yang Anda konsumsi, semakin tubuh Anda menginginkannya. Memutus siklus ini membutuhkan kemauan dan disiplin.” tambahnya.

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

Namun jika kita berhenti mengonsumsi gula selama sebulan penuh, tubuh akan mengalami sejumlah perubahan signifikan, baik secara fisik maupun mental. Brooke Alpert menjelaskan apa saja yang biasanya terjadi selama 30 hari proses detoks gula ini.

1. Withdrawal Symptoms
Di awal proses, tubuh biasanya akan merasa tidak nyaman sebelum membaik. Terutama di minggu pertama, karena tubuh terbiasa menggunakan gula sebagai sumber energi cepat. Saat asupan gula dihentikan, gejala seperti sakit kepala, rasa lelah, suasana hati yang berubah-ubah, dan sulit berkonsentrasi bisa muncul.

“Tergantung pada seberapa intens kecanduan Anda, Anda dapat mengalami gejala putus zat, seperti kebingungan, mudah marah, dan kelelahan,” kata Brooke Alpert.

2. Energi Menjadi Lebih Stabil
Begitu gejala awal mereda, tubuh mulai beradaptasi dan kadar energi menjadi lebih seimbang. Tanpa lonjakan gula yang naik turun, kita tidak lagi merasa mengantuk atau lesu di sore hari. Tubuh akan mengatur energinya secara alami dan terasa lebih bertenaga.

3. Kondisi Kulit Membaik
Gula yang berlebihan tak hanya memengaruhi organ dalam, tapi juga berdampak pada kulit. Kadar gula tinggi bisa memicu peradangan, memperparah jerawat, dan mempercepat penuaan dengan merusak kolagen. Ketika gula dikurangi, meski bisa muncul jerawat sementara, kulit akan tampak lebih cerah, warna merata, dan noda hitam memudar.

4. Berat Badan Turun
Mengurangi gula berarti memangkas kalori kosong dan menurunkan lonjakan insulin, yang membantu proses penurunan berat badan. Gula berkontribusi besar terhadap penumpukan lemak, terutama di sekitar organ dalam (lemak visceral). Saat gula dieliminasi, keinginan untuk ngemil dan makan berlebih pun berkurang.

“Kami memiliki lebih dari 80 penguji dari seluruh negeri, dan mereka kehilangan berat badan antara 5 hingga 20 pon selama 31 hari, tergantung pada berat badan atau kecanduan gula mereka,” kata Brooke.

“Banyak juga yang menyadari bahwa sebagian besar berat badan mereka hilang dari bagian tengah tubuh. Ikat pinggang menjadi lebih longgar!”

5. Indra Perasa Menjadi Lebih Sensitif
Setelah berhenti dari makanan manis, selera akan mulai berubah. Di minggu ketiga atau keempat, rasa manis alami dalam buah atau sayuran akan terasa lebih kuat. Makanan manis buatan bahkan bisa terasa terlalu manis.

BacaJuga

Honda Gandeng Puluhan Sekolah Jaga Warisan Budaya Indonesia

Dokter di Tiongkok Terkejut Ada Sikat Gigi Terjebak di Usus Selama 50 Tahun

Ini Cara Atasi Kulkas yang Tak Dingin

Edukasi Berkendara Jadi Prioritas, Jagoan Safety Riding Honda Diuji

#cari_aman, Ini Tips Menjaga Keseimbangan Berkendara di Jalan

Motor Terendam Banjir, Ini Komponen yang Harus Diperiksa

Pulang Kerja, Saatnya Gas Lagi!

Program JULEHA Siap Manjakan Pecinta Setia Honda

“Pada hari keempat, apel terasa seperti permen,” kata Brooke Alpert.

“Bawangnya manis! Kacang almondnya manis! Begitu Anda benar-benar menghentikan konsumsi gula, selera Anda akan kembali normal, dan Anda akan mulai merasakan gula alami lagi.” jelasnya.

6. Kualitas Tidur Meningkat
Terlalu banyak gula, terutama di sore hari, dapat mengganggu pola tidur karena menunda produksi hormon melatonin. Inilah alasan mengapa orang yang mengonsumsi makanan manis sebelum tidur sering terbangun di malam hari. Namun saat gula benar-benar dikeluarkan dari tubuh, tidur menjadi lebih nyenyak dan tubuh terasa lebih segar di pagi hari.

Brooke juga mengingatkan agar berhati-hati terhadap istilah lain yang digunakan untuk menyamarkan gula dalam kemasan, seperti sukrosa, fruktosa, glukosa, maltosa, dekstrosa, dan high fructose corn syrup (HFCS). Umumnya, kata yang berakhiran “-ose” menunjukkan jenis gula.

Jika Anda melihat salah satu dari istilah tersebut di label makanan, besar kemungkinan produk tersebut mengandung kadar gula yang tinggi. (Detik)

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

BeritaPopuler

  • Anggota DPR RI dari Dapil Sumut I, dr Sofyan Tan saat menjadi keynote speaker dalam Sarasehan Peringatan Bulan Bung Karno di Raz Plaza Convention Hall, Jalan dr Mansyur, Medan, Senin (16/7).(Ist)

    Sofyan Tan: Tragedi 98 Tidak Masuk di Buku Sejarah, Itu Namanya Ngawur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Baksos Peringatan Bulan Bung Karno Bukan Sekedar Berbagi Sembako

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Baksos Peringatan Bulan Bung Karno Wujud Kepedulian pada Kaum Marhaen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tragedi Pemerkosaan 98: Diakui BJ Habibie, Dianggap Rumor Oleh Fadli Zon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit di Israel Bagian Selatan Dihajar Rudal Iran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Portal Media Online Berita Hari Ini

SeputarSumut.com berita terkini Sumatra Utara info Medan, ekonomi, ragam, olahraga, politik, daerah, nasional, internasional, hiburan.

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pernyataan Penyangkalan
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Terbaru
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan

@ 2020 SeputarSumut.com