Paluta – Ratusan hektare sawah milik masyarakat di Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi sejak bendungan irigasi Luat Sayurmatinggi mengalami kerusakan lima tahun lalu. Sampai kini, tidak ada perbaikan dari pihak pemerintah.
Pernyataan ini diungkapkan oleh Gimin S. Hasibuan, salah satu penduduk setempat, kepada Mistar pada Rabu (4/6/2025). Ia menjelaskan bahwa banjir besar yang terjadi lima tahun lalu merupakan penyebab utama kerusakan bendungan tersebut.
“Sawah tidak berfungsi lagi, sekarang sudah jadi semak belukar. Selama lima tahun terakhir, warga terpaksa membeli beras dari luar wilayah Batang Onang untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Gimin.
Akibat kerusakan pada sistem irigasi, setidaknya lima desa dan satu kelurahan di Kecamatan Batang Onang mengalami dampak negatif. Penduduk tidak dapat lagi bertani di ladang seperti biasanya.
Berikut adalah daerah yang terdampak, yaitu Desa Purba Tua, Desa Padang Matinggi, Desa Janjimauli, Desa Sayurmatinggi Julu, Desa Pasir Ampolu Hopong, dan Kelurahan Sayurmatinggi.
Warga berharap adanya perhatian serius dari pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran guna memperbaiki irigasi yang rusak tersebut.
“Kami berharap irigasi bisa segera diperbaiki agar warga bisa kembali menggarap sawah,” tambah Gimin.
Sebagai bentuk inisiatif lokal, warga telah bermusyawarah dan mendapat dukungan dari sejumlah donatur. Mereka berencana melakukan gotong royong untuk pembangunan sementara, sembari menunggu respon dari pemerintah.
Masyarakat setempat menilai perbaikan irigasi adalah kunci utama menghidupkan kembali sektor pertanian di kawasan tersebut. Tanpa aliran air yang memadai, ketahanan pangan lokal pun terancam.(sg/mistar)
