Jakarta, SeputarSumut – Banyak orang mencari cara efektif untuk menjaga daya ingat dan !konsentrasi, padahal jawabannya mungkin sesederhana melihat kembali isi piring mereka. Memilih makanan cegah penyusutan otak ternyata sama pentingnya dengan rutin berolahraga atau memastikan tidur yang cukup.
Pola makan yang kita jalani memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan otak, fungsi memori, dan bahkan terhadap risiko demensia.
Menurut Uma Naidoo, seorang psikiater nutrisi yang juga menjabat sebagai dosen di Harvard Medical School, makanan yang kita konsumsi dapat memengaruhi populasi bakteri usus. Ia menjelaskan, “Bakteri usus dapat memicu proses metabolisme dan peradangan otak yang berpengaruh terhadap daya ingat,” dikutip dari CNBC.
Oleh karena itu, pilihan makanan kita hari ini dapat menentukan seberapa tajam memori kita di masa mendatang. Untuk menjaga fungsi otak tetap optimal tanpa mengalami penyusutan, berikut adalah sejumlah makanan yang sebaiknya mulai Anda batasi:
Makanan Pemicu Penurunan Fungsi Otak
- Gorengan
Meskipun rasanya gurih dan sering sulit ditolak, gorengan dapat berdampak buruk bagi otak. Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 18 ribu orang menunjukkan bahwa pola makan tinggi gorengan memiliki kaitan erat dengan skor memori yang rendah. Penyebab utama dari masalah ini adalah tingginya kandungan lemak jenuh dan lemak trans. Sebagai alternatif, ganti cara memasak Anda menjadi lebih sehat, seperti menumis, mengukus, memanggang, atau membuat sup. - Donat
Donat menggabungkan dua faktor yang sangat berbahaya secara bersamaan, yaitu proses digoreng dan tingginya kandungan gula. Kombinasi ini berpotensi memicu peradangan ganda di otak, yang pada akhirnya dapat menurunkan fungsi memori. Tingginya kandungan lemak trans dan gula dalam donat juga diketahui meningkatkan risiko demensia. - Margarin
Sama seperti gorengan, margarin dan berbagai jenis camilan kemasan sering kali mengandung lemak trans dalam jumlah besar. Lemak jenis ini terbukti dapat merusak sel otak dan mempercepat penurunan daya ingat. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology mengaitkan orang dengan kadar lemak trans tinggi dalam darah memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena demensia. Pilihan yang lebih sehat adalah mengganti margarin dengan minyak zaitun atau minyak kelapa. - Permen dengan Pemanis Buatan
Produk yang diklaim ‘bebas gula’ sering kali menggunakan pemanis buatan seperti aspartam. Walaupun relatif aman dalam jumlah kecil, konsumsi aspartam yang tinggi telah dikaitkan dengan gangguan kognitif dan peningkatan risiko depresi. Studi juga menunjukkan bahwa konsumsi tinggi minuman dengan pemanis buatan dapat meningkatkan risiko stroke dan demensia. - Mi Instan dan Makanan Olahan Ekstrem
Makanan seperti mi instan, keripik, permen, dan saus kemasan dikategorikan sebagai makanan olahan tinggi gula, garam, serta lemak tidak sehat. Selain memiliki kandungan nutrisi yang sangat rendah, jenis makanan ini dapat mengganggu kinerja otak dan berkontribusi pada kenaikan berat badan. Batasi konsumsinya dan perbanyak konsumsi makanan segar seperti buah, sayur, serta biji-bijian utuh. - Roti dan Nasi Putih (Karbohidrat Olahan)
Jenis karbohidrat olahan seperti nasi putih dan roti putih dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang sangat cepat, diikuti oleh penurunan energi yang drastis. Berbagai penelitian juga telah mengaitkan konsumsi karbohidrat olahan yang berlebihan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer. Sebagai pengganti, pilihlah alternatif yang kaya serat seperti roti gandum, nasi merah, atau pasta dari biji utuh. - Daging Olahan
Daging olahan seperti sosis, ham, dan bacon mengandung bahan kimia yang berpotensi merusak sel otak dan memicu peradangan. Selain itu, kandungan natrium yang tinggi pada produk ini dapat mengganggu aliran darah ke otak, sehingga mempercepat penurunan fungsi kognitif. Pilihlah sumber protein yang lebih sehat, seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau kacang-kacangan.
Kesimpulan dan Tindak Lanjut
Menjaga otak tetap sehat ternyata bukan sekadar soal belajar atau membaca buku, tetapi juga sangat ditentukan oleh pola makan kita sehari-hari. Dengan mulai membatasi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan bahan olahan, serta menggantinya dengan makanan segar, Anda telah mengambil langkah besar untuk melindungi memori jangka panjang.
Mulailah memilih makanan cegah penyusutan otak sejak hari ini, demi pikiran yang tajam, fokus, dan daya ingat yang dapat dipertahankan.(*/cnni)
