Jakarta, SeputarSumut – Tim bulu tangkis Indonesia harus puas dengan satu medali perunggu di Kejuaraan Dunia 2025, hasil dari perjuangan tunggal putri Putri Kusuma Wardani. Raihan ini belum memenuhi target medali emas yang sebelumnya ditetapkan oleh PP PBSI.
Putri Kusuma Wardani berhasil melangkah hingga semifinal sebelum takluk dari pebulu tangkis Jepang, Akane Yamaguchi, dalam tiga gim yang ketat. Meskipun kalah, penampilannya menunjukkan perkembangan signifikan dalam menghadapi pemain papan atas.
Eng Hian, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, menilai kualitas permainan Putri sudah matang. “Tinggal tambah pengalaman dan strategi untuk menghadapi perubahan pola lawan,” ujarnya dalam keterangan resmi PBSI, Senin (1/9).
Evaluasi Pemain Muda dan Senior
Selain Putri, Eng Hian juga mengapresiasi penampilan para atlet muda lainnya. Alwi Farhan dan pasangan ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Siregar menunjukkan perlawanan solid di debut Kejuaraan Dunia mereka. “Mereka berani melawan pemain top dunia dengan teknik yang terus berkembang,” kata Eng Hian.
Namun, evaluasi khusus diberikan untuk sektor ganda putra dan pemain senior. Performa Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando dinilai tidak sesuai harapan. Sementara itu, Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung yang baru pulih dari cedera, dianggap masih butuh waktu untuk kembali ke performa terbaik.
Persiapan Menghadapi Tur Asia
Meskipun hasil Kejuaraan Dunia belum memuaskan, PBSI tidak berlama-lama. Fokus utama kini adalah persiapan untuk tur Asia yang akan dimulai pekan depan. Para atlet akan berpartisipasi di beberapa turnamen penting: Hong Kong Open (9-14 September), China Masters (16-21 September), dan Korea Open (23-28 September).
Sebagai atlet yang paling disorot, Putri Kusuma Wardani akan menjadi andalan di turnamen-turnamen mendatang. Evaluasi menyeluruh akan terus dilakukan di semua sektor untuk mempertajam teknik dan fisik para atlet agar bisa meraih hasil yang lebih baik.(*/rri)
