Rabu, November 19, 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini
Iklan PT Indako Trading Coy
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan
No Result
View All Result
Portal Media Online Berita Hari Ini

Berita Utama SeputarSumut

Beranda Internasional

Skandal Rekaman Telepon Sebabkan Perdana Menteri Thailand Dipecat Mahkamah Konstitusi ​

Oleh Redaksi 15
Sabtu, 30 Agustus 2025
Perdana Menteri termuda Thailand, Paetongtarn Shinawatra.(Foto: Chalinee Thirasupa/REUTERS)

Perdana Menteri termuda Thailand, Paetongtarn Shinawatra.(Foto: Chalinee Thirasupa/REUTERS)

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Jakarta, SeputarSumut – Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, secara resmi dipecat dari jabatannya pada Jumat (29/8/2025). Mahkamah Konstitusi Thailand memutuskan pemecatan ini setelah Paetongtarn terbukti melanggar kode etik akibat skandal rekaman telepon yang bocor.

​Mahkamah Konstitusi menilai, tindakan Paetongtarn tidak menjaga harga diri bangsa dan mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan negara.

Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy Iklan PT Indako Trading Coy

​Kasus ini bermula ketika percakapan telepon Paetongtarn dengan mantan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, bocor ke publik. Dalam percakapan itu, Paetongtarn terdengar mendiskreditkan militer Thailand saat berusaha mencari solusi masalah perbatasan. Ia telah meminta maaf dan menyebut ucapannya sebagai “teknik negosiasi,” sambil berjanji tak akan lagi terlibat dalam pembicaraan pribadi dengan Hun Sen.

​Sebagai pengganti sementara, Wakil Perdana Menteri Phumtham Wechayachai ditunjuk untuk mengisi posisi yang kosong tersebut.

​Pemecatan Paetongtarn terjadi di tengah ketegangan hubungan antara Thailand dan Kamboja. Sebelumnya, kedua negara sempat bersitegang setelah seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak di wilayah sengketa yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud pada Mei lalu.
Ketegangan memuncak hingga kedua negara saling membatasi impor dan melarang penayangan acara TV dari negara masing-masing.

Berita Terkait

Ketegangan Memanas! Jepang Peringatkan Warganya di Tiongkok untuk Waspada

​70 Sekolah di Canberra Tutup Akibat Pasir Mainan Terkontaminasi Asbes

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

​Hubungan kedua negara semakin panas setelah insiden ledakan ranjau di perbatasan. Namun, kini kedua pihak telah mencapai gencatan senjata berkat mediasi yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.(*/cnni)

Konten berbayar dibawah ini adalah iklan platform MGID, SeputarSumut.com tidak terkait dengan pembuatan konten ini

BeritaTerbaru

  • Prabowo Larang Kepala Daerah Kerahkan Siswa Sambut Kunjungan Kerja Rabu, 19 November 2025
  • Honda Bikers Day 2025 Gaungkan Semangat Sosial Lewat Dukungan untuk Yayasan Darul Azkia Rabu, 19 November 2025
  • Kolam Detensi Selayang, Solusi Atasi Banjir Medan Rabu, 19 November 2025
  • Atasi Banjir, Dewan Minta Pemko Medan Tertibkan Bangunan Persempit Sungai Rabu, 19 November 2025
  • Spanyol Lolos ke Piala Dunia 2026 Usai Imbang Lawan Turki Rabu, 19 November 2025
Portal Media Online Berita Hari Ini

SeputarSumut.com berita terkini Sumatra Utara info Medan, ekonomi, ragam, olahraga, politik, daerah, nasional, internasional, hiburan.

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Pernyataan Penyangkalan
  • Syarat dan Ketentuan Layanan
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Medan
  • Ekonomi
  • Ragam
  • Olahraga
  • Politik
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Hiburan

@ 2020 SeputarSumut.com

Situs web ini menggunakan cookie. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie. Kunjungi Kebijakan Privasi dan Cookie kami.