Jakarta – Seorang Wali Kota wanita tewas ditembak di negara bagian Michoacan, Meksiko, pada hari Selasa (17/6). Insiden penembakan ini berlangsung dua hari setelah seorang Wali Kota wanita lainnya terbunuh di dalam ruang kerjanya oleh sekelompok penyerang bersenjata.
Kantor kejaksaan negara bagian Michoacan, seperti yang dilaporkan oleh AFP pada Rabu (18/6/2025), mengungkapkan bahwa Martha Laura Mendoza, yang menjabat sebagai Wali Kota Tepalcatepec, dibunuh bersama suaminya pada hari Selasa (17/6) waktu setempat.
Mendoza adalah anggota Partai Morena, yang berideologi kiri dan dipimpin oleh Presiden Claudia Sheinbaum.
Jaksa setempat tidak memberikan penjelasan mendalam mengenai insiden penembakan yang mengakibatkan kematian Mendoza, yang mereka sebut sebagai femisida atau pembunuhan terhadap wanita.
Guillermo Valencia, mantan Wali Kota Tepalcatepec yang menjabat sebagai ketua partai oposisi PRI di Michoacan, menyampaikan melalui media sosial X bahwa beberapa sumber memberitahunya bahwa Mendoza dan suaminya diserang “saat mereka keluar dari rumah”.
Kematian Mendoza terjadi hanya dua hari setelah sekelompok pria bersenjata menyerang kantor Wali Kota San Mateo Pinas, Lilia Garcia, di Oaxaca dan membunuhnya beserta seorang staf.
Banyak pejabat daerah di Meksiko telah menjadi target kelompok kriminal terorganisir dalam beberapa tahun belakangan, khususnya di wilayah yang dijadikan basis oleh geng-geng perdagangan narkoba yang kuat.
Kekerasan baru-baru ini telah menyebar ke wilayah Mexico City, ibu kota Meksiko, dimana dua ajudan Wali Kota Clara Brugada tewas akibat tembakan bulan lalu saat terjebak dalam kemacetan lalu lintas pada jam sibuk.
Kekerasan yang bertalian dengan kriminalitas, mayoritas dihubungkan dengan perdagangan narkoba, telah mengklaim sekitar 480. 000 jiwa sejak pemerintah Meksiko mengumumkan perang terhadap kartel narkoba pada tahun 2006. Sejak saat itu, lebih dari 120. 000 orang dilaporkan hilang.(detik)