Jakarta, SeputarSumut – Kopi dikenal punya banyak manfaat kesehatan, seperti menurunkan risiko penyakit jantung, penyakit hati, dan diabetes tipe 2. Namun, kopi berkafein juga bisa menimbulkan gejala cemas, gelisah, dan sakit kepala, terutama pada orang yang sensitif terhadap kafein.
Karena alasan kesehatan atau keinginan untuk tidur lebih nyenyak, beberapa orang memilih untuk berhenti minum kopi.
Untungnya, ada banyak minuman lain yang bisa menjadi alternatif pengganti kopi, baik yang mengandung kafein maupun tidak. Dilansir dari Health, berikut beberapa pilihannya.
1. Matcha
Matcha adalah bubuk teh hijau pekat yang kaya antioksidan dan punya sifat anti-inflamasi. Kandungan kafeinnya bervariasi, berkisar 38–178 miligram, tergantung jumlah bubuk yang digunakan. Sebagai perbandingan, secangkir kopi mengandung sekitar 92 miligram kafein.
Matcha juga kaya akan L-theanine, yaitu asam amino yang memberi efek menenangkan dan meredakan stres. Karena itu, matcha bisa jadi pilihan bagi kamu yang ingin minuman berkafein dengan efek lebih lembut dibandingkan kopi.
2. Yerba Mate
Yerba mate adalah minuman dari daun pohon yerba mate, populer di negara-negara Amerika Selatan seperti Argentina, Brasil, dan Chile.
Secangkir yerba mate mengandung sekitar 80 miligram kafein, sedikit lebih rendah dari kopi. Riset menunjukkan yerba mate dapat meningkatkan energi dan kewaspadaan tanpa menimbulkan rasa gugup, seperti yang kadang dialami setelah minum kopi.
3. Teh Hijau
Teh hijau kaya akan senyawa tumbuhan, salah satunya epigallocatechin gallate (EGCG), yang memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat.
Rata-rata secangkir teh hijau mengandung 29,4 miligram kafein, jauh lebih rendah dari kopi. Teh hijau juga mengandung L-theanine, sehingga memberi energi yang lebih menenangkan. Karena itu, teh hijau cocok untuk mereka yang sering merasa cemas setelah minum kopi.
4. Teh Hitam
Teh hitam mengandung sekitar 47 miligram kafein per cangkir, atau sedikit lebih dari setengah jumlah kafein dalam kopi. Sama seperti teh hijau, teh hitam juga mengandung L-theanine, sehingga efeknya lebih menenangkan.
Teh hitam dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, termasuk mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif (seperti demensia) dan menurunkan faktor risiko penyakit jantung, seperti hipertensi. Selain itu, kombucha yang dibuat dari teh hitam juga memberi tambahan manfaat probiotik.
5. Teh Chai
Teh chai adalah campuran teh hitam dan rempah seperti jahe, cengkeh, kapulaga, serta kayu manis, yang biasanya dinikmati dengan susu dan pemanis.
Chai mengandung kafein dari teh hitam, tetapi jumlahnya jauh lebih sedikit daripada kopi. Minuman ini bisa menjadi pilihan bagi pencinta latte atau cappuccino yang ingin mengurangi asupan kafein.
Namun, beberapa produk chai instan mengandung gula tambahan yang cukup tinggi. Karena itu, lebih baik membuatnya sendiri di rumah agar bisa mengatur jumlah gulanya.
6. Kopi Chicory
Kopi chicory adalah alternatif kopi tanpa kafein yang terbuat dari akar chicory. Rasanya mirip kopi dengan aroma kacang yang khas, sehingga cocok bagi mereka yang ingin berhenti minum kopi tapi tetap rindu dengan cita rasanya.
Akar chicory mengandung inulin, yaitu prebiotik yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Saat inulin difermentasi oleh bakteri usus, ia akan menghasilkan asam lemak rantai pendek atau short-chain fatty acids (SCFA) yang penting untuk kesehatan usus.
7. Cokelat Panas
Cokelat panas juga bisa menjadi pengganti kopi yang menyehatkan. Kakao kaya akan antioksidan, termasuk flavonoid seperti katekin, antosianin, dan proantosianidin yang membantu melindungi sel tubuh.
Kandungan kafeinnya sangat rendah, hanya sekitar 5 miligram per cangkir. Untuk versi yang lebih sehat, coba buat sendiri di rumah menggunakan bubuk kakao murni, susu tanpa pemanis, sedikit kayu manis, dan pemanis rendah gula seperti monk fruit.(*/dtk)
